Penerapan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Mappi bukan hanya sekadar upaya administratif. Kebijakan ini memiliki dampak yang lebih dalam, terutama dalam hal kesehatan masyarakat. Penghargaan Paramesti yang diterima Kabupaten Mappi pada 04 Juni 2024 dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi kesehatan yang lebih luas.
- Dibalik Layar Persiapan Festival Budaya Sejuta Rawa II Mappi
- Fraksi KNDS Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pemeliharaan Budaya Lokal
- Dengan Pesawat, Satgas Damai Cartenz Kirim Bantuan Bibit Babi ke Warga Yahukimo
Baca Juga
Di balik keberhasilan ini, terdapat pemahaman bahwa merokok bukan hanya soal pilihan pribadi, tetapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Rokok tidak hanya merugikan para perokok, tetapi juga orang-orang di sekitarnya, termasuk anak-anak dan ibu hamil yang rentan terhadap penyakit akibat asap rokok.
Pj. Bupati Mappi, Michael R. Gomar, sangat menyadari hal ini. Oleh karena itu, ia mendorong penerapan Peraturan Kepala Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok di fasilitas-fasilitas kesehatan, sekolah, dan tempat umum lainnya. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari bahaya paparan asap rokok, terutama di tempat-tempat yang seharusnya aman dan bebas dari polusi.
Keberhasilan ini juga mencerminkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Tidak hanya Dinas Kesehatan yang berperan aktif, tetapi juga dinas-dinas lain yang terlibat dalam kampanye anti-rokok dan edukasi kepada masyarakat.
- Ini Pesan Lukas Enembe Peringatan HUT Ke-72 Provinsi Papua
- Gambaran Seleksi CAT di Mappi: Harapan di Tengah Kerja Keras
- MyPertamina Tebar Hadiah Hadir Kembali, Hanya Beli BBM Bisa Naik Haji