Mesin Pemarut Sagu Rancangan Dosen Unmus Diserahkan Untuk Masyarakat Kampung Kweel

Tim Peneltian Unggulan Dosen Unmus saat menyerahkan mesin pemrut sagu kepada masyarakat kampung Kweel
Tim Peneltian Unggulan Dosen Unmus saat menyerahkan mesin pemrut sagu kepada masyarakat kampung Kweel

Tim penelitian Unggulan Dosen Universitas Musamus melakukan kunjungan ke kampung Kweel huna melakukan serah terima alat hasil penelitian unggulan Unmus berupa mesin pemarut sagu. Senin (12/12/2022)


Tim peneliti yang terdiri dari Ketua Ir. Daniel Parenden, S.T.,M.T, IPP, Anggota Suwarjono, S.Kom.,M.T, dan Cipto, S.T.,M.T. menyerahkan hasil penelitian unggulan berupa mesin pemarut sagu yang diserahkan langsung kepada pemerintah kampung Kweel dan masyarakat.

Sebagaimana diketahui bahwa sagu merupakan salah satu sumber daya alam yang begitu melimpah di kampung Kweel, yang mana disana sagu masih diolah secara tradisional dan menjadi bahan makanan pokok yang biasanya dikonsumsi oleh masyarakat, selain dikonsumsi sendiri masyarakat, hasil olahan sagu juga biasanya dijual oleh masyarakat di kampung tersebut. 

Sehingga banyaknya pohon sagu di kampung Kweel membuat para peneliti dari kampus Unmus melihat Potensi sagu di kampung itu yang bisa dikelola untuk menjadi usaha rakyat, yang bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan. 

Melihat potensi pengembangan usaha sagu masyarakat, Tim Dosen Penelitian Unggulan UNMUS, melakukan observasi dan pengkajian lebih lanjut, untuk menentukan teknologi yang dapat aplikasikan. 

Berdasarkan kajian tersebut, didapati fakta bahwa pengolahan sagu masih menggunakan cara tradisional, dimana waktu paling lama adalah proses penokok empulur sagu, atau bisa juga disebut pemarutan empulur sagu menggunakan tenaga manusia, selanjutnya proses pemerasan atau ekstraksi sagu dengan tenaga manusia yang juga memerlukan waktu lama.

Selain itu tanaman sagu terpencar di tepian sungai, dengan kondisi jalan setapak, yang tidak semuanya terjangkau oleh kendaraan bermotor, karena pada umumnya masyarakat berjalan kaki menuju kebun sagunya.

Data hasil observasi, selanjutnya diolah, hingga diperolehlah satu desain mesin pengolah sagu tipe silinder pemarut dengan berpenggerak motor bensin 6 Hp. Mesin dilengkapi dengan gerobak dorong, sehingga memudahkan masyarakat dalam pemindahan mesin dari satu kebun, ke kebun lainnya. 

Dimensi total mesin adalah Panjang 150 cm, Lebar 70 cm dan tinggi 120 cm. Usai proses desain dan proses rancang bangun, mesin tersebut diuji, setelah diperoleh hasil dan dinyatakan layak, Mesin hasil penelitian langsung diserahkan masyarakat.