Hanya sepekan dari pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Partai Nasdem mengambil sebuah keputusan penting. Partai besutan Surya Paloh itu memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
- Iring-iringan Pendukung Antarkan Pasangan Yosfan Mendaftar ke KPU Merauke
- Daftar ke KPU Papua Selatan, Pendukung dan Simpatisan Antarkan Romanus Mbaraka dan Alberth Muyak
- Dapat Dukungan Nasdem dan PAN, Mbaraka dan Muyak Siap Bertarung di Pilkada Papua Selatan
Baca Juga
"Atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan untuk tidak masuk dalam kabinet. Menurut kita, pikiran-pikiran kita kalau diterima itu jauh lebih penting daripada kita masuk dalam kabinet," kata Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim, di RSPAD, Jakarta Pusat, Minggu, 13 Oktober 2024.
Meski demikian, Hermawi menegaskan, Nasdem akan bersama dengan pemerintah.
"Pikiran-pikiran kita, kontribusi kita terhadap berbagai hal, itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk (kabinet). Tapi kita bagian tak terpisahkan dari pemerintahan ini," jelas Hermawi.
Hermawi mengaku Prabowo sempat bertanya kepada Nasdem soal belum ada nama yang diusulkan untuk duduk di kabinet mendatang.
"Bukan menolak dan diminta, Pak Prabowo pernah bilang 'Nasdem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja. Jadi bukan soal menolak atau menerima, tetapi sikap Nasdem adalah memberi kontribusi lain selain menempatkan orang di kabinet," tandasnya.
- Iring-iringan Pendukung Antarkan Pasangan Yosfan Mendaftar ke KPU Merauke
- Daftar ke KPU Papua Selatan, Pendukung dan Simpatisan Antarkan Romanus Mbaraka dan Alberth Muyak
- Dapat Dukungan Nasdem dan PAN, Mbaraka dan Muyak Siap Bertarung di Pilkada Papua Selatan