Pendekatan deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengutamakan pemberdayaan dan kesejahteraan mantan napi teroris (napiter) mendapat apresiasi dari Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (Jammi).
- Apresiasi Salah Satu Program 100 Hari Pasangan MUSA Jika Terpilih, Melaksanakan PERDA 17 Distrik Kabupaten Maybrat
- Bawaslu Boven Digoel Temukan Dugaan Keterlibatan ASN Distrik Waropko Berpolitik
- Sabu Seberat 195,67 Gram, Ini Tangkapan Besar Diawal Tahun 2022
Baca Juga
Koordinator nasional Jammi, Irfaan Sanoesi memuji jurus BNPT memberdayakan mitra deradikasilasi atau mantan napiter dengan program pemberdayaan.
Dalam hal ini, Irfaan Sanoesi mengomentari peluncuran Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Turen, Jawa Timur dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Akhir pekan lalu, KTN juga diluncurkan di lahan seluas 10 hektare di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.
“Jika sudah berdaya, maka nantinya program ini akan membawa kesejahteraan bagi mereka,” ujarnya kepada wartawan, Senin (4/7).
Program KTN merupakan bukti bahwa negara hadir dalam memperhatikan para mantan napiter. Artinya, negara tidak membiarkan dan menelantarkan mereka.
KTN Garut, sambungnya, merupakan bentuk kehadiran negara dalam proses deradikalisasi berbasiskan kesejahteraan. Keterlibatan banyak pihak merupakan penanda bahwa virus ini merupakan musuh bersama sehingga harus dilawan bersama.
“Dengan kehadiran KTN Garut, diharapkan semua pihak dapat merasakan manfaatnya terutama bagi para mitra atau mantan narapidana terorisme (napiter), agar mereka dapat berbaur serta diterima dengan baik oleh masyarakat umum,” ujarnya.dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL
Di satu sisi, KTN yang dilaksanakan secara terukur, terencana, dan sistematis bisa dimanfaatkan sebagai area budidaya lebah madu, jagung, gula aren, alpukat dan juga sebagai objek pariwisata. Artinya, akan ada pemberdayaan bagi para napiter dan mitra deradikalisasi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Semoga KTN ini meminimalisir aksi-aksi teror dan mampu membendung paham-paham terorisme dan ekstrimisme di Indonesia,” pungkasnya.
- Kendala Pada Aplikasi Sirekap, Hasil Rekapitulasi Mappi Belum Rampung
- Teguh Santosa: Anggota JMSI Harus Kawal Pemilu 2024 agar Tidak Sekadar Prosedural, tapi juga Substansial
- Usai mendaftar di KPUD Boven Digoel, ABAS Imbau Jaga Suasana Damai Jelang Pilkada