Tidak sekeras PDIP, Nasdem dan Demokrat, Partai Gerindra sampai saat ini tidak bersuara lantang menolak penundaan Pemilu 2024
- Sebanyak 13 Ribu Lebih Pelamar Tercatat Jelang Penutupan Pendaftaran CPNS Papua Selatan
- KRISTO Jadi Pansangan Pertama Yang Mendaftar di KPU Merauke
- Emanuel Basagai dan Jaya Ibnu Suud Siap Menangkan Pilkada Mappi
Baca Juga
Direktur Eksekutf Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memprediksi Gerindra juga pasti akan menolak keras apabila Pemilu ditunda. Dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Argumentasi Dedi, jika Partai Gerindra berani ikut menunda Pemilu, maka bisa dimaknai Gerindra yang memiliki calon presiden Prabowo Subianto akan kehilangan momentum untuk bertarung kembali.
"Gerindra punya Capres Prabowo Subianto. Gerindra justru terancam kehilangan momentum jika 2024 tidak ada Pemilu," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/23).
Ia menekankan, jika benar inisiatif wacana penundaan Pemilu ini dari pemerintah, melalui Luhut Binsar maka mempertegas orientasi kekuasaan dari rezim pemerintahan Joko Widodo.
Pandangan Dedi, pasti ada agenda besar di balik wacana penundaan Pemilu 2024 tersebut.
"Tentu ada agenda besar di balik itu semua yakni memaksa dengan cara sewenang untuk mendapat tambahan waktu berkuasa," pungkasnya.
- Ribuan Kader Gerindra DIY Siap Masuk Jakarta Hadiri Pesta Rakyat Pelantikan Presiden Prabowo
- Pengamat Apresiasi Langkah Prabowo Menata Kepemimpinan Nasional yang Progresif
- Sebanyak 13 Ribu Lebih Pelamar Tercatat Jelang Penutupan Pendaftaran CPNS Papua Selatan