Merauke – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Merauke sempat mengalami penghentian sementara. Hal ini disampaikan langsung oleh Komandan Kodim 1707/Merauke, Letkol Inf Johny Nofriady, dalam wawancara bersama wartawan, Selasa (21/5/2025).
- Bunda Stefanie Gomar: Harapan untuk Pendidikan Anak di Kabupaten Mappi
- Dukungan Penuh dari RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar untuk Pelayanan Kesehatan di Mappi
- Presiden Kunjungi Pertanian Modern di Distrik Kurik, Mentan Amran Optimis Merauke Jadi Lumbung Pangan Indonesia Timur
Baca Juga
MBG merupakan program nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai bagian dari agenda prioritas pemerintahan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, balita, dan kelompok rentan lainnya, melalui pengelolaan dapur sehat masyarakat.
“Penghentian ini bukan karena dananya tidak ada, tapi karena adanya perubahan sistem teknis dalam proses pembayaran. Kalau sebelumnya pembayaran dilakukan melalui yayasan setelah 10 hari masak, sekarang langsung melalui virtual account BRI yang ditujukan ke masing-masing dapur,” jelas Letkol Johny.
Menurutnya, sistem baru ini jauh lebih taktis dan efisien karena tidak lagi melalui pihak ketiga. Perubahan ini diharapkan dapat meminimalkan hambatan dalam proses pencairan dana dan mempercepat penyaluran bantuan makanan bergizi.
Selain aspek teknis, Dandim juga menyebut bahwa jadwal sekolah yang tidak merata akibat ujian dan masa libur turut menjadi alasan diberhentikannya sementara program tersebut. “Supaya tidak rancu dalam pembayarannya, maka untuk sementara dihentikan dulu sampai selesai ujian dan libur sekolah,” katanya.
Hingga saat ini, tercatat terdapat 21 dapur MBG aktif di Merauke yang dikelola di bawah binaan Kodim 1707/Merauke. Program ini juga telah menjangkau tujuh sekolah, dengan biaya per porsi makan sebesar Rp3.168.
“InsyaAllah bulan depan akan mulai jalan lagi. Kita akan operasionalkan kembali seperti semula. Wilayah lain juga akan menyusul secara bertahap,” pungkasnya.
Selain menyasar pelajar, ke depan program MBG diharapkan dapat menjangkau kelompok lain seperti ibu hamil dan anak di bawah dua tahun. Namun, Letkol Johny mengakui bahwa saat ini belum ada formula gizi baku yang ditetapkan untuk kelompok tersebut.
Dengan kembalinya program ini, diharapkan kualitas gizi dan kesejahteraan masyarakat Merauke dapat terus meningkat, sejalan dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
- Estafet Kepemimpinan di Lapas Merauke: Perpisahan Haru dan Harapan Baru
- Seleksi Terbuka JPT Madya Sekda Papua Selatan Masuki Tahap Assessment, 8 Peserta Ikuti Penilaian di Jakarta
- Empat Calon Gugur Seleksi Administrasi Sekda Papua Selatan, Pansel Umumkan 8 Nama Lolos ke Tahap Berikut