Puluhan Mahasiswa Asli Papua Binaan PLI Berangkat Kuliah ke Rusia dan Amerika

Setelah mengikuti pembinaan selama 1 tahun di PLI dan kurang lebih 1 tahun studi jarak jauh secara daring di kampusnya masing-masing di Rusia & Amerika, serta setelah melewati berbagai proses persiapan administrasi yang cukup panjang, sebanyak 35 orang Mahasiswa binaan PLI bekerja sama dengan BPSDM Provinsi Papua akhirnya diberangkatkan ke Rusia dan Amerika pada 14 januari 2022. Monike F. Asmuruf, SPd., MPd selaku penanggungjawab program studi Rusia di PLI mengungkapkan bahwa Mahasiswa binaan PLI yang berangkat ke Rusia kali ini berjumlah 28 orang dengan rincian 14 orang mahasiswa S1, 13 orang mahasiswa S2 dan 1 orang mahasiswa S3. Perlu diketahui bahwa seluruh mahasiswa binaan PLI yang berangkat ini adalah Mahasiswa yang masuk dalam program beasiswa tahun 2020 -2021. Jakarta (14/1)


Berikut ini adalah daftar universitas yang dituju mahasiswa binaan PLI di Rusia:

  • Siberian Federal University
  • Ulyanovsk Institute of Civil Aviation, 
  • Rybinsk State Aviation Technical University 
  • Hse University
  • Peter The Great St. Petersburg Polytechnic University, 
  • Moscow Aviation Institute, 
  • Peoples Friendship University of Russia, 
  • Lomonosov Moscow State University
  • Altai State University Barnaul, Siberia
  • Ufa State Aviation Technical University.
  • Volgograd State University
  • Astrakhan State University
  • Baikal State University
  • Kazan Federal University 
  • Moscow State Linguistic University
  • The Kosygin University Moscow
  • Belarusian Russian University

Sementara itu 7 orang mahasiswa yang ke Amerika adalah Mahasiswa yang akan berkuliah di Dallas Baptist University (DBU). Hal ini tentu merupakan realisasi konkrit dari kerjasama yang telah disepakati dan ditandatangani bersama antara PLI dengan DBU April 2021 lalu di Jayapura, di mana hadir mewakili DBU sebagai perwakilan DBU di Indonesia Ir. John HL Serworwora, PhD. 

Sebelum keberangkatan ke Rusia dan Amerika seluruh mahasiswa binaan PLI ini, secara resmi dilepas oleh seluruh keluarga besar PLI di Jayapura. Sebagaimana biasanya acara pelepasan dan pengutusan para mahasiswa binaan PLI dilakukan dalam bentuk ibadah bersama yang dipimpin langsung oleh Pdt. Jimmy Koirewoa. Dalam rangkaian acara pelepasan tersebut, Ketua Yayasan Maga Edukasi Papua, Yoob Ginia, SH, dalam sambutannya mengingatkan agar seluruh mahasiswa yang berangkat belajar ke luar negeri, untuk sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan emas ini. Ia meminta mereka untuk benar-benar fokus pada studi yang telah dipilihnya, agar bisa selesai tepat waktu sehingga bisa kembali bagi yang mau kembali, dan melanjutkan studi bagi yang ingin mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi. Kesempatan yang didapatkan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

Turut memberikan sambutan dalam ibadah pengutusan di Aula Asrama PLI Kampwolker, Bapak Benny Sweny sebagai anggota MRP, memberikan apresiasi kepada PLI dan menyatakan akan terus mendukung upaya peningkatan SDM Papua yang dilakukan oleh PLI ke depan. “Sebagai anggota MRP saya menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada PLI, karena PLI konsisten dalam upaya meningkatkan SDM Orang Asli Papua (OAP), dengan merekrut, menyeleksi, membina hingga memastikan putra-putri Papua dapat berkuliah di luar negeri. Sebagaimana kita tahu, pendidikan adalah tulang punggung dari kemajuan suatu bangsa, pendidikan merupakan indikator utama untuk mengukur progresivitas suatu bangsa. Oleh karena itu untuk membangun Papua Indikator utamanya adalah pendidikan, dan PLI telah melakukan apa yang menjadi bagiannya. Kerjasama yang dibangun PLI dengan pemerintah Federasi Rusia adalah sebuah terobosan baru yang akan memperkaya pengalaman dan pengetahuan anak-anak Papua yang belajar di luar negeri, sehingga referensi untuk membangun Papua tidak hanya bersumber dari negara-negara seperti Amerika, Australia, New Zealand saja. Saya berharap, kedepan Pemerintah dalam hal ini BPSDM dapat terus mendukung PLI dalam mempersiapkan generasi muda Papua untuk melanjutkan studi di luar negeri. Ke depan, saya juga ingin mendorong agar usaha membangun SDM Papua yang unggul ini kita akomodir dalam regulasi khusus misal nya PERDASUS.” 

Sementara itu, selaku CEO dan Founder dari Maga Edukasi Papua dan PLI Samuel Tabuni melalui sambutannya, Ia memberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa yang akan berangkat ke Rusia dan Amerika. Ia kembali mengingatkan akan tujuan dan motivasi mereka mengapa mereka harus belajar ke luar negeri. Ia menggaris bawahi bahwa kesempatan belajar di luar negeri tidak hanya akan menambah pengetahuan dan ilmu sesuai dengan fokus studi masing-masing saja, melainkan juga menambah pengalaman hidup yang bisa membuka cakrawala berpikir. Ilmu pengetahuan dan pengalaman tersebut yang akan memampukan para mahasiswa untuk berkontribusi membangun dirinya, keluarganya, masyarakat dan negerinya. 

Selanjutnya, Samuel Tabuni juga menyampaikan apresiasi dan ungkapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua dibawah pimpinan Bapak Lukas Enembe, S.I.P., M.H. atas kepercayaan, dukungan dan kerjasama yang baik melalui BPSDM Provinsi Papua. _“Mahasiswa binaan kami ini dapat berangkat studi ke Rusia dan Amerika tentu karena pekerjaan TUHAN yang dinyatakan melalui peran aktif semua orang yang berkeinginan baik untuk memajukan Tanah Papua dengan mempersiapkan SDM terbaiknya melalui pendidikan tinggi. Oleh karena itu saya sangat bersyukur, sekaligus berterima kasih atas segala bentuk dukungan terhadap PLI baik dari Pemerintah Provinsi Papua melalui BPSDM, secara khusus kepada Bapak Gubernur Lukas Enembe. Mewakili PLI kami pun mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah Federasi Rusia melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta. Saya sungguh berharap kerjasama yang baik ini dapat terus kita tingkatkan termasuk kuota beasiswa dari pemerintah Rusia”_ ungkap Samuel di akhir sambutannya.

Mewakili pemerintah Provinsi Papua, Bapak Anthony Mirin selaku Sekretaris BPSDM dalam pelepasan 35 mahasiswa binaan PLI ke Rusia dan ke Amerika menegaskan bahwa  “sebagaimana kita ketahui sesuai dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, satu-satunya jalan untuk memajukan Papua adalah dengan meningkatkan SDM. Oleh karena itu, kita bersyukur dan berterima kasih karena BPSDM dapat bekerjasama dengan PLI untuk pengiriman yang kedua Mahasiswa Unggul Papua ke Rusia dan ke Amerika untuk studi di Dallas Baptist University. Saya berharap Mahasiswa ini benar-benar memanfaatkan waktunya karena beasiswa ada limit waktunya baik untuk S1, S2 maupun S3. Pemerintah akan memulangkan Mahasiswa asal Papua apabila masa waktu beasiswa sudah selesai, agar pemerintah bisa mengatur beasiswa untuk angkatan selanjutnya. Saya yakin dengan modal pembinaan yang telah didapatkan selama di PLI, Mahasiswa yang berangkat ini, benar-benar dapat menyesuaikan diri dengan aturan, sistem belajar di kampus masing-masing dan bahkan budaya negara tujuan. Atas nama Gubernur dan segenap pimpinan daerah menyampaikan terima dan penghargaan kepada Pemerintah Federasi Rusia melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, karena melalui bantuan beasiswa yang disediakan telah meringankan beban beasiswa yang menjadi tanggungan pemerintah. Kami Pun turut mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta kepada Papua Language Institute dalam rangka kerjasama, tiga sampai empat tahun ke depan. Kami pastikan semua niat baik dalam rangka meningkatkan SDM Papua ini juga akan kami dukung sepenuhnya” tegasnya, menutup arahannya pada saat pelepasan.

Dalam wawancara bersama Samuel Alexander Mandowen di sela-sela waktu persiapan keberangkatannya ke Rusia di Jakarta, Ia mengungkapkan bahwa  “sebagai satu-satunya penerima beasiswa untuk studi Doktoral dalam rombongan mahasiswa binaan PLI yang akan berangkat ke Rusia kali ini, ia berharap agar, program kerjasama antara PLI, Pemprov Papua dan Pemerintah Rusia ke depannya dapat meningkatkan quota calon mahasiswa S3 yang didukung untuk berkuliah di luar negeri, khususnya ke Rusia. semoga pemerintah juga dapat benar-benar melihat kebutuhan SDM yang paling utama, yang sangat dibutuhkan atau bahkan yang tergolong langka. Saya bersyukur karena dibina dan dipersiapkan di PLI yang dinakodai atau dikepalai oleh orang Papua sendiri, pengurus staf dan pengajarnya adalah putra-putri terbaik Orang Asli Papua yang mengenal dan mengerti karakter orang Papua, mengetahui bagaimana membentuk anak-anak Papu dari awal hingga ke luar, dan saya yakin PLI juga akan memastikan Mahasiswanya hingga selesai pendidikan di luar negeri nantinya, bahkan yang saya tahu PLI akan terus mendukung dan memantau di mana saja para alumni binaannya terdistribusi. Oleh karena itu saya sungguh berharap pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah dapat terus membangun kerjasama mendukung PLI ke depannya ” ungkap Doctor Candidate Ufa State Aviation Technical University dengan jurusan Information Security ini.

Sementara itu Yoseph Iyai yang akan mengambil program Magister (S2) dengan jurusan International Relations & Law di People's Friendship University Moscow mengungkapkan bahwa ia bersyukur telah melewati seluruh proses pembinaan di PLI bersama dengan rekan-rekannya yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. Menurutnya mereka siap untuk berjuang di luar negeri dengan bekal kemampuan bahasa yang didapat selama pembinaan di PLI melainkan juga pendidikan karakter, spiritual, persiapan mental dan kedisiplinan. Sebagai ketua Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Rusia yang baru saja terpilih beberapa waktu lalu dalam musyawarah IMAPA Rusia secara daring, Yoseph menegaskan bahwa, ”saya beserta pengurus IMAPA Rusia akan turut memastikan mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang berada di Rusia untuk benar-benar bertanggung jawab pada kepercayaan (beasiswa) yang telah diberikan, agar dapat menyelesaikan seluruh proses pendidikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Saya pastikan seluruh mahasiswa Papua di Rusia Kembali membawa ilmu, pengalaman dan ijazah di tangan untuk membangun Papua. Sebagai orang yang telah merasakan proses pembinaan di PLI saya berharap Peerintah Provinsi maupun pemerintah daerah agar dapat terus mendukung penuh PLI, karena kami sendiri telah merasakan manfaatnya, kami dibina dengan baik dengan pendekatan-pendekatan orang Papua dengan mempertimbangkan nilai-nilai di Tanah Papua, sehingga kami juga merasa seperti di bina seperti oleh orangtua kami sendiri.”

Mewakili seluruh mahasiswa binaan PLI yang diberangkatkan ke Rusia dan Amerika ini, Samuel dan Yoseph menyampaikan terima kasih atas beasiswa dari Pemerintah Federasi Rusia melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, juga dukungan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Papua melalui BPSDM, dan secara khusus kepada PLI yang telah membina dan yang akan terus memastikan mereka hingga selesai studi di luar negeri nanti hingga Kembali mengabdi sesuai keahliannya masing-masing.

Di antara 35 mahasiswa penerima beasiswa yang berangkat ke Rusia dan Amerika kali ini juga terdapat dua orang staf pengajar PLI yaitu Rosalina Naomi T. Dagai (Ms. Naomi) dan Novita Sabatin Monim (Ms. Novita). Keduanya selama ini turut berperan aktif dalam pembinaan dan pengajaran Bahasa Inggris khususnya dalam program PLI Mandiri. Ms. Naomi akan mengambil program Master Study dalam bidang Pedagogical Education di Altai State Pedagogical University, Siberia sedangkan Ms. Novita juga akan mengambil program Master Study dalam bidang linguistik di Moscow State Linguistic University

Dalam telewicara bersama Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Timiles Yikwa, SE selaku pimpinan komisi yang membidangi pendidikan, Ia pun turut mengapresiasi PLI atas diberangkatkannya para mahasiswa binaan PLI, ia berharap seluruh siswa yang diberangkatkan studi ke luar negeri melalui PLI, khususnya yang baru saja diberangkatkan ke Rusia dan Amerika, untuk tidak khawatir soal biaya yang dibutuhkan selama kuliah di luar negeri nanti. “Kami akan turut mengawal, apa yang menjadi kebutuhan para mahasiswa bersama PLI dan Pemerintah Provinsi Papua melalui BPSDM. PLI sebagai lembaga yang dipimpin dan dijalankan oleh orang asli Papua saya yakin juga telah memastikan bahwa adik-adik mahasiswa yang berkuliah di luar negeri ini sudah dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan di Papua, karena PLI tentu memahami betul kondisi di Papua melalui kajian-kajian yang telah dilakukan. Jadi saya minta adik-adik fokus untuk kuliah agar selesai tepat waktu, dan kami pun akan mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawab kami. Dengan OTSUS Jilid II ini, kami dari DPR akan segera mengadakan pertemuan dengan BPSDM untuk mengatur  proses pembinaan bagi calon-calon mahasiswa Papua ke depan, khususnya yang akan berkuliah di luar negeri agar difokuskan pada lembaga-lembaga yang benar-benar memiliki kinerja yang terukur, memiliki jaringan di luar negeri yang memadai, dan yang pasti yang ada di Papua saja, supaya kita bisa lebih fokus dan mudah untuk melakukan pengawasan.”