Merauke, 9 Maret 2025 – Ratusan umat Islam di Kampung Isanombias, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, menghadiri Safari Ramadhan 1446 H yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke.
- Komitmen Pemerintah Kabupaten Mappi dalam Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Unggul
- Bupati Hengki Melepas Kontingen Pekan Olahraga Pelajar Kabupaten Boven Digoel
- Komnas HAM RI Gelar Diskusi Bersama Pemda dan Masyarakat Boven Digoel
Baca Juga
Acara yang berlangsung sejak sore hingga waktu berbuka puasa ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus wadah penyampaian program pembangunan daerah, khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Merauke, Dr. Fauzun Nihayah, Anggota DPR RI Dapil Papua Selatan, H. Sulaiman L. Hamzah, Anggota DPD RI, Gus Adib Fuad, serta pejabat dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), unsur Muspida, dan tokoh masyarakat. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan wilayah, terutama dalam sektor pertanian yang menjadi andalan Tanah Miring.
Dalam sambutannya, Kepala Distrik Tanah Miring, Semuel Betaubun, menekankan bahwa wilayahnya memiliki 14 kampung dan dikenal sebagai daerah pertanian utama di Merauke. Ia menyebutkan bahwa berbagai program dari kementerian telah masuk ke distrik ini, termasuk bantuan alat-alat pertanian untuk meningkatkan produksi. Ia juga menyampaikan bahwa 12 kampung telah melaksanakan Musrenbang, sementara dua kampung lainnya langsung mengusulkan program mereka. Salah satu usulan utama dalam Musrenbang adalah perbaikan irigasi primer dan sekunder, yang dianggap penting untuk mendukung produktivitas pertanian.
Wakil Bupati Merauke, Dr. Fauzun Nihayah, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung masyarakat, termasuk dalam pengembangan pertanian dan kesejahteraan warga. Ia menyampaikan bahwa Kampung Isanombias merupakan salah satu titik utama dalam program Optimalisasi Lahan (Oplah), yang sejalan dengan arahan Presiden untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Namun, Fauzun juga mengakui bahwa ada tantangan dalam merealisasikan program pembangunan. Pemangkasan anggaran (refocusing) yang dilakukan pemerintah pusat menyebabkan keterbatasan dalam menjalankan program kerja.
“Kami sadar bahwa ada banyak harapan dari masyarakat, dan kami berkomitmen untuk melayani semaksimal mungkin. Namun, perlu dipahami bahwa adanya refocusing anggaran menyebabkan beberapa program belum bisa direalisasikan tahun ini,” jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati Yoseph Gebze dan dirinya akan bekerja untuk kepentingan seluruh masyarakat, tanpa melihat latar belakang politik. “Tidak ada lagi nomor 01, 02, 03, atau 04. Kami adalah Bupati dan Wakil Bupati untuk semua masyarakat Merauke. Sekarang saatnya kita bersatu dan membangun daerah ini bersama-sama,” tambahnya.
Anggota DPR RI Dapil Papua Selatan, H. Sulaiman L. Hamzah, turut memberikan pandangannya terkait program pertanian yang sedang dijalankan di Papua Selatan. Ia menyebutkan bahwa saat ini ada dua program utama yang sedang dikerjakan di wilayah ini, yaitu optimalisasi lahan pertanian dengan target 40 ribu hektare dan pencetakan sawah baru di Wanam dengan target 1 juta hektare. Namun, ia juga menggarisbawahi adanya kendala tenaga kerja lokal dan infrastruktur irigasi yang masih perlu diperbaiki.
“Proyek besar ini membutuhkan banyak tenaga kerja, namun saat ini kita masih kekurangan tenaga kerja lokal. Selain itu, irigasi yang belum optimal menjadi tantangan tersendiri. Kami akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan DPRD untuk memastikan program ini berjalan dengan baik,” ujarnya.
Sulaiman juga menyinggung soal pemotongan anggaran nasional, yang berdampak pada pembiayaan proyek-proyek daerah. Meski demikian, ia memastikan bahwa DPR RI dan DPD RI dari Papua Selatan akan terus berupaya mengawal program prioritas agar tetap terealisasi. “Saya dan rekan-rekan di DPR RI serta DPD RI akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan aspirasi masyarakat tetap diperjuangkan,” katanya.
Safari Ramadhan ini juga diisi dengan tausiyah oleh Habib Miftah Al-Hamid, yang menekankan pentingnya menjaga salat sebagai fondasi ibadah. “Banyak orang yang sibuk dengan puasa dan tarawih, tetapi masih lalai dalam salat wajib. Padahal, amalan pertama yang akan dihisab oleh Allah adalah salat. Jika salatnya baik, maka ibadah lainnya juga akan diterima,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar para suami lebih aktif dalam membimbing keluarga dalam agama.
“Suami adalah imam dalam keluarga, maka wajib hukumnya untuk mengajarkan agama kepada istri dan anak-anaknya. Jangan sampai istri lebih banyak belajar agama melalui YouTube, sementara suaminya tidak membimbing,” katanya. Selain itu, ia juga menjelaskan tentang keringanan dalam ibadah, seperti membolehkan membatalkan puasa dalam kondisi safar (perjalanan jauh).
Pemkab Merauke menetapkan bahwa Safari Ramadhan 1446 H akan dilaksanakan di 20 kampung. Kampung Isanombias dipilih sebagai salah satu lokasi utama, karena perannya dalam pengembangan pertanian dan ketahanan pangan. Melalui Safari Ramadhan ini, pemerintah daerah tidak hanya mempererat hubungan dengan masyarakat, tetapi juga menyampaikan program pembangunan serta mendengar langsung aspirasi warga.
Safari Ramadhan di Kampung Isanombias bukan sekadar acara keagamaan, tetapi juga menjadi momentum penting dalam memperkuat ketahanan pangan, membangun kebersamaan, dan mendorong persatuan masyarakat Merauke. Pemerintah daerah dan DPR RI berkomitmen untuk terus mengembangkan pertanian sebagai sektor unggulan. Namun, adanya kendala anggaran dan infrastruktur tetap menjadi tantangan yang perlu diselesaikan bersama. Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, diharapkan Kabupaten Merauke semakin maju dan sejahtera.
- Pemateri Diklat: Peningkatan Penanganan Stunting, Harapan Pemerintah Kabupaten Mappi
- Workshop Kolaboratif untuk Persiapan Pemilu 2024
- Bupati Hengki Lantik Direksi dan Dewan Pengawas BUMD PD. BvD Sejahtera