Presiden Joko Widodo tak mendapat sambutan khusus saat mendarat di Amerika Serikat (AS), baik oleh pejabat maupun Presiden Joe Biden. Ini seolah menunjukkan ketidakpercayaan AS kepada pemerintahan Indonesia di era Jokowi.
- Pemasangan Patung Jokowi di Mandalika Menuai Penolakan dari Kalangan Ponpes
- Misi Perdamaian, Jokowi Tidak Bertanggung Jawab atas Agresifitas Rusia dan Provokasi Ukraina
- Pemuda Tual, Kewarganegaraan Sang Ayah Disoal, Calon Prajurit TNI Ini Dipecat Seminggu Sebelum Pelantikan
Baca Juga
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, kepergian Jokowi ke Negeri Paman Sam itu diyakini untuk mencari dukungan AS agar G20 berjalan dengan optimal.
"Namun tentu hal tersebut sudah dicap dan dianggap oleh AS sebagai suatu yang sia-sia karena pemerintah Indonesia dianggap mengabaikan keinginan AS, yaitu tidak mengundang (Vladimir) Putin pada acara G20 mendatang," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/5).
Akibatnya, menurut Saiful, AS pun meradang kepada Jokowi. Sehingga menjadi alasan kenapa Jokowi seolah diabaikan saat berkunjung ke AS.
"Saya kira Indonesia sampai mengemis dukungan kepada AS, sampai-sampai acara kepresidenan tidak disambut satupun oleh pejabat AS," kata Saiful.
Dengan tidak disambutnya Jokowi oleh pejabat di AS, lanjut Saiful, menunjukkan betapa rendahnya harkat dan derajat negara Indonesia di hadapan AS.
"Padahal kita sudah berupaya gagah dengan menampilkan kemewahan, namun hal tersebut tidak dipandang oleh Pemerintah AS, terbukti dengan tidak ada pejabat AS yang memberikan sambutan pada saat kedatangan Jokowi tersebut," terang Saiful.
Dengan sikap itu, kata Saiful, harusnya dijadikan cambuk bagi pemerintah untuk berpikir dan mencari alasan hal tersebut sampai terjadi.
"Kalau tahu seperti itu, untuk apa sewa pesawat mewah sampai membawa pejabat yang diandalkan yaitu Luhut dan Lutfi. Saya kira semakin mempermalukan negara kita di hadapan internasional," pungkas Saiful.
- Jangan Terburu-buru Mengesahkan DOB Papua, Fajri Noch Meminta Presiden dan Gubernur Papua Harus Duduk Bersama
- Hanura Papua Penuhi Seluruh Syarat Verifikasi Faktual
- LSAK: Cara Firli Bahuri Cs Hadirkan Tersangka Sudah Tepat