Merauke – Siang itu, suasana di Jalan Pendidikan, Merauke, masih tenang ketika kobaran api tiba-tiba muncul dari sebuah rumah pastori milik Pendeta Jimi. Rumah yang juga menjadi bagian dari Gereja Kristus Pengasih itu seketika dilalap si jago merah, menyisakan kepanikan bagi penghuni dan warga sekitar.
- Pemda Kabupaten Asmat Gerak Cepat Adakan Rapat Penanganan Kebakaran Pasar Dolog
- Gerak Cepat, Tim Damkar Berhasil Padamkan Api Yang Membakar Ware House PLTMG MPP Merauke
- Kebakaran Menimpa Asrama Kompi Senapan A Yonif 755 Yalet, 6 Rumah Ludes Terbakar
Baca Juga
Di dalam rumah, Pendeta Jimi yang sedang berada di dapur awalnya tidak menyadari tanda-tanda bahaya. Namun, saat menoleh ke arah ruang tengah, matanya langsung menangkap pemandangan mengerikan—lidah-lidah api mulai menjilat perabotan. Tanpa pikir panjang, ia segera berlari keluar sambil meneriakkan peringatan kepada anggota keluarganya.
Kepanikan melanda, tetapi insting menyelamatkan diri lebih kuat. Keluarga Pendeta Jimi berhasil keluar dengan selamat sebelum api semakin membesar. Sementara itu, warga yang melihat kejadian tersebut langsung bergegas menghubungi petugas pemadam kebakaran. Tak butuh waktu lama, dua unit mobil pemadam tiba di lokasi dengan 15 personel yang segera bergerak cepat memadamkan kobaran api.
Di bawah terik matahari, para petugas berjibaku dengan api yang terus membesar. Semburan air dari selang pemadam berusaha menembus kepulan asap tebal yang mengepul di udara. Warga setempat juga ikut membantu, membawa ember dan alat seadanya untuk memperlambat laju api. Setelah hampir satu jam bertarung dengan si jago merah, akhirnya api berhasil dikendalikan. Namun, dampaknya sudah telanjur besar—seluruh bangunan pastori beserta isinya hangus tak tersisa.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyebab kebakaran kemungkinan besar adalah korsleting listrik. Di lokasi kejadian, tim pemadam menemukan sekring yang telah meledak dan terbakar. Dugaan ini semakin kuat setelah beberapa warga mengungkapkan bahwa mereka sempat melihat percikan api sebelum api mulai menjalar ke bagian lain rumah.
Meski tidak ada korban jiwa, Pendeta Jimi mengalami luka bakar di bagian kakinya, sementara keluarganya selamat tanpa cedera. Kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, mengingat hampir seluruh barang berharga dan perabotan di dalam rumah ludes terbakar.
Setelah api benar-benar padam, tim Inafis Polres Merauke segera melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memastikan penyebab pasti kebakaran. Sementara itu, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran akibat instalasi listrik yang kurang aman.
Di lokasi kejadian, sisa-sisa tragedi masih terlihat. Puing-puing bangunan yang menghitam menjadi saksi bisu dari musibah yang baru saja terjadi. Warga sekitar, meski masih terguncang, tetap bergotong royong membantu membersihkan sisa kebakaran. Bagi Pendeta Jimi dan keluarganya, hari itu menjadi peringatan pahit bahwa dalam hitungan menit, rumah yang selama ini menjadi tempat berlindung bisa berubah menjadi abu.
- Mahasiswa Papua Aksi di Istana Negara Tolak Rasisme
- KKB Tembak Pesawat Sam Air di Bandara Kenyam Papua
- Kelompok KST Yahukimo Aniaya Lima Nakes Yang Sedang Bantu Masyarakat di Amuma