Aliansi Masyarakat Boven Digoel Anti Miras Gelar Aksi Demo Damai di Kantor Bupati

Ratusan elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Boven Digoel Anti Miras yang terdiri dari unsur Tokoh Agama, Pemuda, Perempuan, Pelajar/Mahasiswa dan segenap panguyuban-panguyuban (Bumas, Toraja, Jawa, NTT, Ikman, Kawanua, Batak, Bima, Kei, Tanimbar, Buton) serta forum-forum komunikasi masyarakat (KNPI, FKUB, GAM-BD, FGR-BD, KAHMI, Pemuda Katolik, GAMKI, ATM) dan seluruh komponen masyarakat kabupaten Boven Digoel turun ke jalan melakukan Aksi Demo Damai menyikapi maraknya peredaran miras, narkoba, judi dan prostitusi yang mengakibatkan tindak kejahatan di Boven Digoel meningkat, Senin (15/11) 


Aksi ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti tindak kekerasan dan asusila yang terjadi pada siswi SMP Negri 1 yang terjadi beberapa hari lalu. Aksi dilakukan dengan berjalan kaki sambil berorasi mulai dari Titik Nol kemudian finish di kantor Bupati. 

Sesampainya di kantor Bupati massa aksi disambut baik oleh Bupati Boven Digoel dan Forkopimda. Setelah itu masing-masing perwakilan dari paguyuban dan organisasi melakukan orasi. 

Kordinator lapangan Aksi Demo Damai Orgenes Asmuruf menuturkan bahwa hari ini adalah peristiwa yang sangat bersejarah dimana seluruh elemen masyarakat yakni masyarakat Papua dan seluruh masyarakat nusantara yang bermukim di kabupaten Boven Digoel melakukan Aksi turun kejalan lantaran sudah merasa resah dengan kegiatan miras, narkoba, prostitusi, dan judi. 

"Tindakan seperti ini sudah mendatangkan kerugian baik berupa nyawa maupun materi, oleh sebab itu pada hari ini kita sama-sama menyerukan kepada pemerintah agar perda miras segera ditegakkan dan kamtibmas yang kondusif harus tercipta di kabupaten Boven Digoel, " ujarnya. 

Orgenes menjelaskan bahwa tanggapan pemerintah Boven Digoel cukup baik, yakni siap untuk menerima aspirasi pendemo pada hari ini dan siap melaksanakan apa yang menjadi tuntutan masyarakat. 

Dirinya juga menghimbau kepada pemerintah dengan sungguh dan tegas agar melaksanakan tuntutan yang telah disampaikan dan jika masih ada yang kedapatan menjual miras, melakukan prostitusi dan perjudian untuk segera memulangkan dari kabupaten Boven Digoel ke daerah asalnya. Sehingga masyarakat bisa bebas mencari makan, melanjutkan kehidupan, bekerja melayani masyarakat, ke tempat ibadah dan bersekolah dengan baik tanpa harus takut orang mabok. 

"Bilamana tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan mendatangi pemerintah berulangkali dan aksi seperti ini akan terus berlangsung hingga pemerintah bertindak tegas memberantas miras, prostitusi dan judi serta menciptakan keamanan serta kenyamanan di kabupaten Boven Digoel secara keseluruhan, " tegas Korlap Orgenes Asmuruf. 

Sementara itu koordinator umum Aksi Bernolfus Tingge mengatakan aksi yang dilakukan adalah untuk menyikapi maraknya kejadian yang diakibatkan oleh miras. "Seringkali saya katakan bahwa miras ini adalah pintu masuk dari semua kejahatan, " ucapnya. 

Dirinya juga mengatakan bahwa Bupati sudah menerima dengan baik apa yang menjadi tuntutan masyarakat. "Apabila situasi seperti ini yakni orang mabok masih berkeliaran dijalan, judi dan prostitusi masih marak, maka kami akan membentuk suatu forum untuk mengatasi dengan cara kami, " tuturnya. 

Bernol juga berpesan kepada para peminum alkohol bahwa sebenarnya banyak hal negatif yang diterima apabila kita mengkonsumsi miras yakni adenalin kita meningkat dan kita dapat melakukan tindakan-tindakan kejahatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, misalnya kecelakaan kendaraan, membacok orang, menelantarkan istri anak dan masih banyak lagi. 

"Saya berharap dengan adanya aksi yang melibatkan semua paguyuban ini dapat menjadi penggerak oleh pemerintah daerah dan pihak kepolisian untuk bertindak tegas memberantas miras sesuai amanat perda, " tutupnya.