Boven Digoel, Papua Selatan - Boven Digoel dinilai mampu menagggulangi tingginya angka kemiskinan ekstrem. Hal ini didasarkan pada penurunan angka miskin ekstrem di tahun 2023.
- Jasa Pengabdian Terhormat: Pj Bupati Mappi Apresiasi Sesepeu Berdedikasi
- Staf Ahli Bupati Boven Digoel Membuka Forum Kemitraan Pengelolaan Kerjasama Fasilitas Kesehatan
- Sinergi Positif Antara NU dan Pemerintah Mappi: Program Pembinaan Masyarakat Berbasis Kerukunan
Baca Juga
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Boven Digoel Darius Minggu. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), Tahun 2022 jumlah penduduk yang alami kemiskinan ekstrem sebanyak 6.538 jiwa atau 9,23 persen.
“Sesuai data BPS kita cukup mampu menganggulangi kemiskinan ekstrem. Ya ini terbukti tahun 2023 angkanya turun jauh disbanding tahun 2022,” Kata Darius saat diwawancarai wartawan di Halaman kantor Bupati Boven Digoel, Senin (6/5/24).
Sedangkan di tahun 2023 penduduk miskin ektrem di Boven Digoel tercatat 3.610 jiwa atau 5,02 persen. Data tersebut menunjukan penurunan angka cukup signifikan, yang merupakan prestasi baik bagi daerah.
Ia tidak memungkiri masih diperlukan kerja keras seluruh OPD yang ada, untuk menuntaskan seluruh angka kasus miskin ekstrem tersisa. Penanggulangan kemiskinan ekstrem tersebut merupakan program nasional yang wajib dilaksankan.
“Memang sisanya angkanya masih tinggi dan ini akan terus diuapayakan untuk ditangani. Tapi untuk wilayah Selatan Boven Digoel cukup baik untuk penanggulangan itu,” Ucapnya.
Baginya bukan hanya miskin ekstrem yang menjadi perhatian, namun juga angka stunting. Dimana kedua permasalahan tersebut saling berkaitan dan menjadi pekerjaan yang harus segera diatasi.
- Komnas HAM RI Gelar Diskusi Bersama Pemda dan Masyarakat Boven Digoel
- BPJS Kesehatan Boven Digoel Gelar FK Pemangku Kepentingan Utama Bahas JKN-KIS
- BPJS Ketenagakerjaan: Berkomitmen untuk Perlindungan Sosial di Kabupaten Mappi