Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa yang terjadi di Jayapura, Papua, pada Kamis (9/2), berlokasi di darat.
- Temuan Bom Jenis Mortil di Abepura, Merupakan Peninggalan Perang Dunia
- Pemberkatan Patung Kristus Raja di Pulau Habe: Membangkitkan Harapan dan Persatuan
- Senator Perwakilan Papua Selatan Adib Fuad Melakukan Rapat Koordinasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif : Papua Selatan Memiliki Banyak Potensi
Baca Juga
“Dari hasil monitoring kami gempa bumi yang terjadi 9 Februari kemarin dengan kekuatan 5,4 update 5,2 berlokasi di darat,” ujar Kordinator Bidang Observasi di Balai Besar BMKG Wilayah 5 Jayapura Danang secara virtual, Sabtu (11/2).
Danang juga menyampaikan, gempa sebelumnya yang terjadi pada 2 Januari 2023 berlokasi di laut dengan kedalaman 10 km. Dampak yang dirasakan sangat berbeda antara gempa di darat dan di laut.
“Ini dampaknya berbeda dengan gempa kemarin tanggal 9, berlokasi di darat kedalaman dangkal 10 km kekuatan 5,2. Sehingga dampak yang terjadi adalah menimbulkan banyaknya kerusakan infrastruktur yang terjadi di Jayapura,” katanya.
Dia menambahkan, BMKG akan berkoordinasi dengan BPBD untuk melakukan mitigasi dengan memberikan imbauan kepada masyarakat setempat untuk memperhatikan bangunan rumahnya jika berada di dekat sumber gempa.
“Karena, terlihat juga kondisi bangunannya sudah dalam keadaan yang kurang baik. Bisa tinggal di tempat saudara atau posko-posko yang sudah disiapkan oleh pemerintah,” pungkasnya.
- Menjadi Kawasan Kampung Bahari Lantamal XI Merauke Bersihkan Pantai Lampu Satu
- Warga Hamadi Dihebohkan Penemuan Jasad Janin Bayi Dalam Toilet Puskesmas
- Pemberkatan Patung Kristus Raja di Pulau Habe: Membangkitkan Harapan dan Persatuan