HMI Cabang Merauke Kutuk Keras Insiden Kericuhan di Dalam Lapas yang Menewaskan Dua Orang Tahanan

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Merauke mengutuk keras tindakan pembunuhan terhadap dua orang penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Merauke yang terjadi pada hari sabtu tanggal 8 Mei 2021.


Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Merauke, Sugi Iriangga kepada Reporter Rmol Papua. Senin (11/5)

"Kami mengutuk keras insiden kericuhan yang terjadi dalam Lapas kelas IIB Merauke sehingga mengakibatkan dua orang tahanan meninggal dunia." Ucapnya

Apalagi menurutnya kejadian ini terjadi karena kasus salah paham dengan menuduh kedua korban membunuh salah seorang sesama rekan penghuni menggunakan ilmu hitam (Suanggi) yang belakangan setelah ditelusuri ternyata tidak benar dan rekannya tersebut meninggal diduga karena mengidap penyakit Covid-19.

Menurut Sugi pihak Lapas Kelas IIB Merauke semestinya bertanggung jawab atas kejadian tersebut, karena baginya pihak Lapas seharusnya mampu memberikan pembinaan terhadap spiritual rohani bagi para tahanan sehingga tidak mudah terprovokasi oleh isu yang sama sekali tidak bisa dibuktikan kebenarannya. 

Dan suatu hal yang fatal menurutnya adalah karena yang menjadi korban adalah anak asli Kabupaten Merauke yang menyandang Dua Marga Besar dari Suku Marind yang merupakan suku asli kabupaten Merauke, yang tentu sangat menyisakan luka yang mendalam bagi seluruh warga masyarakat Merauke, mengingat selama ini Suku Marind memiliki jasa yang besar dengan penuh keramahan telah memberikan tempat tinggal yang nyaman bagi kami seluruh warga Merauke. 

Dalam kesempatan yang sama Sugi juga mempertanyakan terkait profesionalisme lapas karena pada saat kejadian pihak kepolisian berhasil menemukan puluhan alat tajam dan benda-benda lain yang dapat digunakan untuk menyerang dan melukai orang. Sehingga Sugi meminta agar dilakukan penyusutan secara tuntas oleh pihak berwajib, agar kedepan kasus serupa tidak akan pernah terulang lagi.

"Dalam kesempatan ini kami ingin mengkritik kepada para petugas piket terkait lolosnya benda benda tajam, ke dalam lapas, sehingga kami berharap ini harus segera dipertanggung jawabkan oleh pihak lapas agar kejadian serupa tidak terulang kembali." Pungkasnya