Dalam upaya memperkuat pesisir Pantai Payum yang rentan terhadap erosi dan dampak perubahan iklim, Himpunan Mahasiswa Sipil Universitas Musamus melaksanakan kegiatan bertema “Melindungi Pesisir dengan Rekayasa Alam Melalui Penanaman Mangrove.”
- Muhammad Jufri Rumadaul Berlayar sebagai Bagian dari Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024
- Pemimpin Pendidikan Merauke Mendorong Perubahan Positif
- Melindungi Keunikan Papua Selatan: Peran Tunas Sawa Erma dalam Pelestarian Flora dan Fauna
Baca Juga
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pengenalan jurusan bagi mahasiswa baru Teknik Sipil tahun 2024, yang diadakan dengan dukungan penuh dari Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertahanan Provinsi Papua Selatan yang dipimpin oleh Jujuk Rianto, S.Sos.
Penanaman mangrove dalam kegiatan ini bukan hanya sebagai rangkaian penyambutan mahasiswa baru, tetapi sebagai langkah konkret untuk mengimplementasikan nilai Tridharma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa diajak terjun langsung ke lapangan, mempelajari ekosistem pesisir, dan berkontribusi dalam upaya konservasi yang sangat relevan menghadapi krisis iklim saat ini.
Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam pesisir. Dengan akar-akar kokoh yang menancap ke dalam pasir, mangrove berfungsi sebagai penahan erosi alami, melindungi pantai dari gempuran gelombang besar, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut serta darat. Lebih dari itu, hutan mangrove adalah penyerap karbon alami yang mampu mengurangi dampak gas rumah kaca, yang menjadi penyebab utama pemanasan global.
Menurut Jujuk Rianto, penanaman mangrove di Pantai Payum ini diharapkan menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru dalam memahami tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. “Mangrove bukan hanya sekadar tanaman; mereka adalah perisai alami yang sangat dibutuhkan masyarakat pesisir untuk bertahan dari ancaman iklim yang semakin nyata,” jelasnya.
Kegiatan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara universitas, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan. Universitas Musamus, melalui keterlibatan mahasiswa baru, berperan dalam menginspirasi generasi muda untuk aktif menjaga lingkungan. Diharapkan pengalaman ini akan membekas dalam kesadaran mahasiswa, mengarahkan mereka untuk menggunakan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam menciptakan solusi berkelanjutan.
Upaya ini menjadi awal dari perjalanan panjang untuk membangun pesisir yang lebih tangguh di Papua Selatan. Dengan terjaganya ekosistem mangrove, kawasan pantai seperti Payum akan semakin siap menghadapi dampak perubahan iklim yang tak terelakkan. Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, mahasiswa baru tidak hanya belajar tentang teknik penanaman, tetapi juga memahami esensi konservasi alam secara menyeluruh.
Mari kita dukung inisiatif ini dan bersama-sama melestarikan pesisir kita demi keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang.
- Jalin Persaudaraan, Bintara asal Papua Ikut Pendidikan di Jatim
- Ketum JMSI Isi Kuliah Umum Tentang Media Siber, Rektor Uniba: Sangat Bermanfaat Bagi Mahasiswa
- Adakan Diklatsar, 40 Prajurit Kokam Merauke Siap Menjaga Pancasila dan UUD 1945