Nevil Muskita Pastikan Rapid Antigen Bagi Pelaku Perjalanan Yang Tiba di Bandara Merauke Gratis

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Muskita
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Nevil Muskita

Berdasarkan penuturan Bupati Kabupaten Merauke Romanus Mbaraka ketika mengikuti rapid antigen perdana saat tiba di Bandara Udara Mopah Merauke, Minggu (23/5) dijelaskan bahwa sesuai dengan pernyataan Presiden Jokowi apabila saat ini Covid-19 B117 yang marak di India kini sudah ada pada beberapa Provinsi di Indonesia.


Sehingga untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 B117 maka pemerintah daerah kabupaten Merauke mengambil langkah sigap dengan mewajibkan setiap penumpang yang datang ke Merauke untuk mengikuti rapid antigen.

Ketika ditemui oleh Reporter Rmol Papua, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr Nevil Muskita menuturkan bahwa untuk dapat mendeteksi Covid-19 B177 tidak semudah dengan mendeteksi Covid-19 biasa, sebab harus ada metode tersendiri, yang mana metode tersebut tidak dapat dilakukan di Kabupaten Merauke dan hanya dapat dilakukan pada beberapa klinik rujukan yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat. 

“Itu harus dilakukan lebih dalam dan tidak bisa dilakukan dengan alat yang sederhana seperti memeriksa Covid-19 biasa.” Ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr Nevil Muskita.

Menurutnya untuk dapat melakukan rapid antigen sudah merupakan persyaratan perjalanan, namun jika melihat dari segi waktu maka biasanya setiap penumpang yang hendak melakukan perjalanan umumnya telah melakukan rapid antigen satu hari sebelum keberangkatan, sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada kontak dalam perjalanan menuju bandara, ruang tunggu, dan lain lain yang kemungkinan orang tersebut dapat membawa atau terinfeksi Covid-19.

Demi mengontrol penyebaran Covid-19 maka pemerintah daerah Kabupaten Merauke berinisiatif untuk memberlakukan rapid antigen secara gratis bagi para penumpang pesawat yang baru datang dari luar daerah yang datang ke Merauke. 

Kendati demikian tidak semua penumpang diwajibkan untuk melakukan rapid antigen, melainkan para penumpang yang telah melakukan rapid antigen lebih dari satu hari. Selain itu menurutnya ada juga beberapa kriteria tambahan yaitu untuk para pelaku perjalanan dari daerah - daerah yang dianggap memiliki kasus yang cukup tinggi.

“Misalnya kemarin dari Kualanamu, dari Jogja, dari Surabaya, Palembang, dan dari Makassar ada yang telah kita sampling, sehingga tidak semua penumpang yang diperiksa, kalau semua penumpang kita periksa sampai malam tidak akan selesai.” Pungkasnya