Sebanyak 213 Formasi CPNS Papua Selatan Tidak Terisi, BKPSDM Dorong Optimalisasi

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Papua Selatan, Albert Rapami dalam Konferensi Pers pada hari Jumat 6 Desember 2024
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Papua Selatan, Albert Rapami dalam Konferensi Pers pada hari Jumat 6 Desember 2024

Merauke – Sebanyak 213 formasi jabatan dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Provinsi Papua Selatan tahun 2024 tidak terisi. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Papua Selatan, Albert Alexander Rapami, mengungkapkan kondisi ini dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat, 6 Desember 2024. Dari jumlah tersebut, 210 formasi diperuntukkan bagi Orang Asli Papua (OAP) dan tiga formasi untuk non-OAP. Jabatan yang tidak terisi sebagian besar berasal dari posisi administrator dan pranata komputer.


Mengantisipasi kekosongan ini, BKPSDM telah mengajukan usulan optimalisasi formasi kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Optimalisasi tersebut bertujuan untuk mengalihkan formasi kosong ke jabatan lain yang memiliki banyak pelamar. Albert menjelaskan, usulan ini telah dilaporkan kepada Gubernur Papua Selatan dan diajukan melalui surat resmi ke Kemenpan RB. Namun, sesuai arahan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), optimalisasi hanya dapat dilakukan setelah pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), sehingga pengumuman hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tertunda.

Albert menegaskan bahwa seleksi CPNS tahun ini tetap memprioritaskan OAP dengan kebijakan passing grade yang lebih rendah dibandingkan non-OAP. Passing grade untuk OAP adalah 286, sementara non-OAP ditetapkan pada 311. Jika pelamar OAP tidak mencapai passing grade, peluang mereka tetap terbuka melalui evaluasi tambahan. Namun, untuk non-OAP, kelulusan sepenuhnya bergantung pada passing grade.

BKPSDM juga meminta agar hasil seleksi ditampilkan secara transparan dengan mencantumkan nilai seluruh pelamar, termasuk alasan ketidaklulusan. Transparansi ini diharapkan memberikan kejelasan kepada para peserta mengenai posisi mereka dalam proses seleksi. Pemerintah Provinsi Papua Selatan berharap hasil dari Panselnas dapat segera diterima agar pengumuman hasil seleksi dapat dilaksanakan tanpa penundaan lebih lanjut.

Sebagai langkah tindak lanjut, BKPSDM Papua Selatan akan menghadiri rapat koordinasi bersama BKPSDM dari wilayah Tanah Papua lainnya pada 12 hingga 14 Desember 2024. Dalam rapat tersebut, akan dibahas solusi untuk mengatasi kekosongan formasi, termasuk mempertimbangkan pembukaan kembali formasi yang tidak terisi pada tahun mendatang.

Albert mengimbau masyarakat untuk bersabar menunggu hasil seleksi. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan semua formasi yang tersedia dapat terisi guna mendukung kebutuhan tenaga kerja dan pembangunan di daerah otonomi baru tersebut.