Sesepuh TNI Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo Tutup Usia

Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo ketika menyerahkan buku "Masyarakat Pancasila" kepada Pemimpin Umum Kantor Berita Politik RMOL Teguh Santosa disaksikan Ketua PWKI AM Putut Prabantoro (tengah), di Jakarta, Januari 2019/Ist
Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo ketika menyerahkan buku "Masyarakat Pancasila" kepada Pemimpin Umum Kantor Berita Politik RMOL Teguh Santosa disaksikan Ketua PWKI AM Putut Prabantoro (tengah), di Jakarta, Januari 2019/Ist

Sesepuh TNI dan salah seorang putra terbaik bangsa, Letjen (Purn) Sayidiman Suryohadiprodjo, dikabarkan meninggal dunia Sabtu sore (16/1).


Pria kelahiran Bojonegoro, 21 September 1927 yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1973-1974) ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebaroto, Jakarta Pusat.

Sayidiman Suryohadiprojo dikenal sebagai salah seorang lulusan terbaik Akademi Militer Yogyakarta tahun 1948. Karier militernya diawali di Divisi Siliwangi di Jawa Barat, dari jabatan Komandan Pleton hingga Komandan Batalyon Infanteri.

Di tahun 1960 Sayidiman ditugaskan sebagai Komandan Resimen Taruna Akademi Militer Nasional (AMN). Di tahun 1963, peraih Bintang Mahaputra Utama ini ditugaskan sebagai Perwira Staf Umum di Markas Besar Angkatan Darat.

Ia menjabat sebagai Pangdam XIV/Hasanuddin di Makassar pada tahun 1968, dan dua tahun kemudian menempati posisi Ketua Gabungan III/Personel Hankam.

Setelah menyelesaikan tugas sebagai Wakil KSAD, Sayidiman menduduki jabatan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dari tahun 1974 sampai 1978. Lalu dari tahun 1978 sampai 1983 Sayidiman ditugaskan sebagai Dutabesar RI di Kerajaan Jepang.

ayidiman juga tercatat pernah menjadi Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dari tahun 1990 sampai 1995.

Hal lain yang dikenang dari sosok Sayidiman adalah ketertarikannya pada dunia pendidikan militer. Ia juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif.

Di masa lalu ia menulis buku antara lain “Taktik dan Teknik Infanteri” (1954), “Masalah-masalah Pertahanan Negara” (1964), dan “Langkah-langkah Perjuangan Kita” (1970).

Sementara buku terakhir karya Sayidiman adalah “Masyarakat Pancasila” yang ditulis tahun 2019.

Dalam kegiatan“Buka Buku Tahun Baru Bersama Ke-14 Tahun 2019” yang digelar Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) di Gedung Dwi Warna Lemhanas RI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Sayidiman menitipkan buku terakhirnya itu untuk Presiden Joko Widodo dan (ketika itu) Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada dua wartawan, Teguh Santosa dan Algooth Putranto.