Elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
- KPU Provinsi Papua Selatan Gelar Sosialisasi Guna Mengantisipasi Perselisihan Hasil Pilkada
- KPU Gelar Rakor Tahapan Kampanye Pilkada 2024 Kabupaten Merauke
- Tolak Eksploitasi Blok Wabu "PRIMA Intan Jaya Apresiasi Gubernur dan Tim Advokasi Tivamaiva"
Baca Juga
Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari 19 nama yang diuji, peringkat pertama masih ditempati oleh Ridwan Kamil (RK) di angka 17,3 persen, disusul Sandiaga Salahuddin Uno di angka 14,2 persen, lalu ketiga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di angka 12,4 persen, peringkat keempat Erick Thohir di angka 12,2 persen, dan peringkat kelima Khofifah Indar Parawansa di angka 6 persen.
"Kemudian peringkat kedua, ketiga, keempat, kurang lebih masih margin off error antara Sandi, AHY, dan Erick Thohir. Tetapi peringkat Erick sama Khofifah itu signifikan secara statistik, nama-nama yang lain kecil," ujar Burhanuddin saat memaparkan hasil survei berjudul 'Korelasi antara Approval Rating Presiden dan Dukungan atas Capres dan Partai Politik Jelang 2024" melalui virtual, Minggu (30/4).
Akan tetapi kata Burhanuddin, meskipun berada di peringkat pertama, tren elektabilitas RK mengalami penurunan yang drastis. Di mana, pada Maret 2023, elektabilitas RK di angka 25,4 persen, turun menjadi 17,3 persen pada April 2023.
"Nah saya menduga, tone RK di media sosial belakangan agak negatif. Dan ini terjadi setelah RK masuk partai, mungkin pendukungnya pingin melihat RK yang non partisan, mungkin ya. Karena penurunan itu terjadi setelah beliau aktif di Golkar," kata Burhanuddin.
Namun yang menarik kata Burhanuddin, nama-nama lain dalam simulasi cawapres cenderung turun atau stagnan, kecuali Erick.
"Nah ini polanya antagonistik antara pendukung RK dengan pendukung Erick. Ketika RK turun, itu elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres naik. Atau sebaliknya, ketika elektabilitas RK naik, itu yang tertekan adalah elektabilitas Erick sebagai cawapres. Hubungannya itu berkebalikan antara RK dan Erick di tingkat bawah," jelas Burhanuddin.
Pola tersebut kata Burhanuddin, juga sama ketika dilakukan simulasi sembilan nama. Elektabilitas RK pada Maret 2023 di angka 29,4 persen, turun menjadi 22,5 persen pada April 2023. Sedangkan elektabilitas Erick naik dari 11,3 persen pada Maret 2023, menjadi 17,3 persen pada April 2023.
"Lima nama sama juga kan. Lima nama ini kita isolasi lima nama yang potensial cawapres," pungkas Burhanuddin.
Survei yang dilakukan pada 11-17 April 2023 ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
- Kesepian Pengawasan Pemilu Serentak 2024, Bawaslu Masih Temukan Kendala Pada Biaya Pendistribusian Logistik
- Pihak Keluarga Minta Tim Sukses BTM-CK Tidak Melibatkan Lagi Yeremias Bisai Dalam Politik
- Bawaslu Papua Selatan Endus Dugaan Kuat Kesalahan KPU dalam Penetapan 11 TPS Khusus Di Distrik Jair Boven Digoel