Teguh Santosa: Dari Keajaiban China, Xi Jinping Ingin Bangkitkan Asia Lewat Jalur Sutra

Acara 2023 China-Indonesia Media Forum bertema "Jointly Promoting High-Quality Belt and Road Cooperation, Building the China-Indonesia Community with a Shared Future" di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Rabu, 15 November 2023/RMOL
Acara 2023 China-Indonesia Media Forum bertema "Jointly Promoting High-Quality Belt and Road Cooperation, Building the China-Indonesia Community with a Shared Future" di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Rabu, 15 November 2023/RMOL

Asia adalah sejarah dan masa depan dunia. Mungkin itu diyakini oleh China, khususnya Presiden Xi Jinping, ketika memperkenalkan Jalur Sutra baru, yang disebut sebagai Belt and Road Initiatives (BRI).


Xi mengenalkan BRI untuk pertama kalinya ketika mengunjungi Kazakhstan pada tahun 2013. Kazakhstan merupakan salah satu wilayah yang dilintasi Jalur Sutra yang membentang lebih dari 6.400 kilometer antara Timur dan Barat.

Jalur Sutra menjadi jalur perdagangan penting era peradaban China yang aktif sejak abad kedua SM hingga pertengahan abad ke-15. Jalur inilah yang ingin dibangkitkan oleh Xi lewat BRI.

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa menuturkan, inisiatif BRI merupakan upaya China untuk ikut mengembangkan negara-negara Asia lainnya.

Terlebih China telah membuktikan diri memiliki model pembangunan yang patut diacungi jempol.

Selama ini banyak negara Asia berusaha untuk menonjolkan diri, seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, hingga Indonesia. Namun krisis ekonomi Asia yang melanda pada tahun 1997 hingga 1998 membuat banyak upaya mereka hancur.

Alih-alih, China muncul dengan menakjubkan pada tahun 2000-an, dengan model pembangunannya sendiri.

"Sebuah model pembangunan yang layak disebut sebagai keajaiban," kata Teguh ketika berbicara dalam 2023 China-Indonesia Media Forum bertema "Jointly Promoting High-Quality Belt and Road Cooperation, Building the China-Indonesia Community with a Shared Future" di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Rabu (15/11).

Dosen Hubungan Internasional di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut, China memiliki kemampuan untuk mengonsolidasikan semua potensi, baik dari segi sumber daya manusia maupun alam. Beijing bahkan mampu mengubah tantangan demografis menjadi bonus demografis.

"Kunci keberhasilan ini adalah industrialisasi yang dilakukan dengan sangat serius dan terukur," ujar Teguh.

Dengan keberhasilannya, Teguh menambahkan, China berubaha untuk membangkitkan dan mengembangkan negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan lewat BRI.

"Bagi mata saya, ini adalah perwujudan dari prinsip 'planning together, building together, and benefiting together' seperti yang dikemukakan oleh Presiden Xi Jinping," pungkas Teguh.