Dua Orang Suku Marind Dibunuh Secara Sadis, Pemuda Marind Pertanyakan Kinerja Lapas Merauke

Terkait dengan insiden kericuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Merauke yang mengakibatkan tewasnya dua orang Narapidana yang merupakan Suku Marind membuat ketua Pemuda Marind Fransiskus Ciwe angkat bicara.


Dirinya meyangkan dan mengutuk keras aksi pembunuhan terhadap dua orang Narapidana asli suku Marind dengan tudingan menggunakan ilmu hitam (Suanggi), padahal menurutnya hal tersebut tidak bisa dibuktikan secara ilmiah dan hukum. 

“Saya sangat menyayangkan terjadinya insiden kericuhan dalam Lapas Kelas IIB Merauke hingga menewaskan dua orang tahanan, yang keduanya merupakan suku asli Marind. 

Ini tentu suatu hal yang sangat menyakitkan bagi kami orang asli Marind. apalagi tudingannya kedua orang tersebut dianggap menggunakan ilmu hitam (Suanggi) untuk membunuh tahanan lainnya. 

Namun pada kenyataannya berdasarkan informasi yang kita dapat diduga tahanan tersebut meninggal dunia karena Covid-19.” Ujarnya

Lanjut diri nya mengutarakan apabila benar ada Napi yang meninggal karena Covid-19, maka harus ada yang dibenahi dari lapas kelas IIB Merauke karena telah kecolongan menahan Napi yang sedang mengidap Covid-19.

Sehingga atas kejadian tersebut Fransiskus Ciwe mempertanyakan terkait kinerja dari Lapas Kelas IIB Merauke yang nilainya telah lalai dalam melakukan pengawasan hingga mengakibatkan terjadinya insiden pembunuhan kepada dua orang Narapidana suku Marind.

Apalagi terdapat beberapa barang bukti berupa benda yang bisa untuk digunakan sebagai senjata menyerang dan melukai tahanan lain. 

Atas hal tersebut dirinya meminta pihak pengelola Lapas Kelas IIB Merauke untuk bertanggung jawab atas kelalaiannya tersebut, dan berharap agar para pelaku pembunuhan dapat dihukum dengan seberat-beeratnya.