Eksport Komoditi Perikanan Triwulan Pertama di Papua Barat Mengalami Peningkatan 72 Persen

Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Sorong, Noch Musa J. Telew mengatakan Eksport komoditi perikanan Triwulan pertama tahun 2021 dari Papua Barat mengalami peningkatan 72 persen dari tahun 2020


Menurut data, Lanjut Kepala SKIPM Sorong, data yang diambil dalam rentang 12 sampai 17 April 2021,  jumlah keseluruhan komoditi perikanan yang diekspor dari Papua Barat 40.12 ton dengan nilai USD 459.365 atau setara dengan Rp 6.431.112,537 

“ Rincian komoditas ekspor diantaranya Ikan Kerapu dan Kerapu Segar (5,97 ton), Udang Beku (25,04 ton), Tuna Loin Beku (9,11 ton). Adapun negara tujuan ekspor Singapura, Hongkong, Jepang, serta US,” kata Kepala SKIPM Sorong dalam rilisnya usai launching pembukaan Bulan Mutu Karantina 2021 dengan tema “Ikan Sehat Bermutu untuk Mendukung Pemenuhan Protein Masyarakat”, Kamis 15 April 2021

Pada tahun 2020 eksport sebanyak 438,98 ton dengan nilai komoditi USD    2,4 juta atau setara dengan Rp. 34,8 M, sedangkan tahun 2021 eksport sebanyak 609,62 ton (sekitar 43 Container 20 feet/ 1 container dpt memuat 14-17 ton) dengan nilai Komoditi USD  48,1 juta atau 674,2 M, keduanya dengan masing-masing dengan kurs Rp. 14.000. 

Di Papua Barat, Kata Noch Musa J. Telew ada 16 Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan satu UPI Baru mengalami perubahan nama. 

Untuk di Kota Sorong ada 11 UPI, Kabupaten Sorong 1 UPI (Radios Apirja), di Sorong Selatan, sama 1 UPI juga (Piala Seafood), Teluk Bintuni 1 UPI dengan nama perusahaan Harda Perkasa, FakFak 1 UPI Mulia Perikanan Indonesia, dan terakhir di Kaimana 1 UPI, Eltism Internasional Papua,” kata dia

Untuk perusahaan di kota dan kabupaten Sorong yang aktif melakukan eksport ada 10 UPI, 9 UPI untuk Kota yang di antaranya, PT. Citra Raja Ampat Canning, PT. Bintang Megah Jaya Papua, PT. Irian Marine Product Development, UD. Piala, UD. Piala I, PT Radios Apirja Sorong, PT. Dwi Binama, CV. Kerapu Emas Papua, dan CV. Klamana Anugerah Ria 

Dari data tersebut, Kata Kepala SKIPM Sorong dapat disimpulkan peningkatan yang siginfikan dari aspek volume maupun nilai komoditi. Volume ekspor produk perikanan dalam kondisi beku cenderung statis namun volume komiditi SEGAR cenderung mengalami kenaikan (dinamis). 

“ Komoditi segar memiliki nilai komoditi yang cenderung lebih baik dibandingkan dengan komoditi beku. Pada tahun 2020 eksport sebanyak 35,04 ton dengan nilai komoditi USD 171,5 ribu atau 34,8 M, dan di tahun 2021 sebanyak 118,84 ton Nilai Komoditi USD   38,4 juta atau 538,5 M,” katanya 

Peningkatan volume ekport ini, kata Kepala SKIPM Sorong tidak terlepas dari dukungan semua pihak, antaranya, Dinas Perikanan KP melalui penerbitan perijinan SIUP dan pembinaan/pendampingan UPI sampai terbitnya SKP olehDirjen PDSKP, Kementerian Perhubungan melalui pihak Bandara DEO bersinergi dengan Maskapai khususnya Garuda Airline dan PT. SN Cargo  untuk mendorong kegiatan ekport langsung melalui Bandara DEO, dan Bea Cukai Sorong yang all out mendorong UPI dan Stokeholder lain untuk meningkatan kegiatan eksport dari Sorong . 

“ Selain itu bea cukai juga memberikan pelayanan Kepabeanan di Pintu Keluar Terakhir dengan terbitnya PEB. Terbitnya PEB dari menjadi penting karena akan berkaitan dengan pendapatan untuk daerah,” kata dia 

Untuk Pemerintah Kota Sorong yang dengan giat melakukan penanggulangan Covid-19 sehingga industry perikanan tetap dapat beraktifitas untuk mendorong pertumbuhan  sektor perikanan.

“ Pihak UPI yang  tetap melakukan aktifitas di tengah wabah Covid-19 yg tentunya tetap menerapkan protocol kesehatan. BKIPM Sorong turut mengawasi pelaksanaan penerpan protocol kesehatan yang dilakukan oleh UPI  bersamaan dengan kegiatan Official Control/Survailen,” ujarnya 

Sementara mengenai BMK 2021 Noch menjelaskan bahwa Program Bulan Mutu Karantina Ikan rencananya dilaksanakan dalam kurun waktu 2 (dua) bulan dan dimulai sejak 14 April hingga 14 Juni 2021. Bulan Mutu Karantina Ikan akan diisi dengan sub kegiatan diantaranya Bulan Mutu Peduli Sosial, Bulan Mutu Peduli Lingkungan, serta Bulan Mutu Pelayanan Publik.

Iyapun merincikan, BKIPM Peduli Sosial diantaranya berisi penyediaan produk perikanan yang sehat dan bermutu oleh Stasiun KIPM Sorong melalui penyerahan bantuan kepada masyarakat kelautan dan perikanan seperti nelayan, penampung, supplier, pengolah dan pemasar ikan dan hasil perikanan, buruh atau karyawan unit pengolah ikan serta masyarakat lainnya. 

“ Sedangkan untuk BKIPM Peduli lingkungan meliputi pelepasliaran ikan endemic dan ikan yang dilindungi, pembersihan pantai dan daerah sentra-sentra perikanan(tangkap maupun pasar) dari sampah plastic dan non organic serta penanaman pohon mangrove dipantai dan transplantasi coral,” ujarnya 

“ BKIPM Peduli Pelayanan Publik akan diisi kegiatan pelayanan publik di Stasiun KIPM Sorong melalui cara-cara yang unik dan menarik sehingga menciptakan kenyamanan dan kepuasan bagi para pengguna jasa dengan tetap menerapkan protocol covid-19,” kata Kepala BKIPM

Sementara itu Asisten III Kota Sorong, Rudy Lakku mengatakan bahwa produk perikanan yang berasal dari Provinsi Papua Barat, terkhusus Kota Sorong adalah komoditi yang mampu bersaing hingga ke luar negeri, untuk itu menjadi tanggung jawab bersama untuk dapat mempertahankan kualitas dan kuantitas produksi agar tetap diminati.  

“ Peningkatan ekport produk perikanan tidak dapat dilakukan oleh hanya satu instansi saja, sehingga perlu kita membangun sinergi bersama untuk mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera dan terutama dapat membantu pemerintah menggerakkkan perekonomian dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN) Covid-19,” kata mantan kepala dinas perikanan itu.