Jampidum Resmikan Rumah Restoratif Justice Kejaksaan Sorong

Jampidum Kejaksaab Agung bersama Kejati Papua Barat dan Kejari Sorong berserta pegawainya  usai peresmian Rumah RJ di Kantor Kejaksaan Negeri Sorong.
Jampidum Kejaksaab Agung bersama Kejati Papua Barat dan Kejari Sorong berserta pegawainya usai peresmian Rumah RJ di Kantor Kejaksaan Negeri Sorong.

Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum), Asep N. Mulyana, Jumat, 15 Nopember 2024 lalu meresmikan rumah Restoratif Justice (RJ) di Kejaksaan Negeri Sorong.


Jampidum Asep Mulyana mengatakan Restoratif Justice ini merupakan salah satu kearifan lokal dalam penyelesaian yang melibatkan banyak pihak.

Makanya, saya minta sama Kajati dan Kajari untuk menghadirkan rumah Restoratif Justice." Sebenarnya RJ bisa dilakukan dimana saja, pematang sawah, poskamling maupun di balai desa," kata Asep Mulyana.

Apabila bapak dan ibu mau selesaikan masalah silahkan sampaikan ke Kajari, kata Jampidum, ia langsung merespon sekaligus mengapresiasi karena biar bagaimanapun ini adalah bentuk kebersamaan, membangun kekompakan dan perdamaian diantara kita.

Jampidum mengatakan tujuan hukum itu semata-mata kepastian, kemanfaatan dan perdamaian.

Ketika korban dan tersangka sudah damai untuk apa tuntutan hukum. Kejaksaan  justru akan senang bila kedepan dalam penyelesaian RJ bapak dan ibu turut melibatkan tokph adat dan tokoh masyarakat.

Jampidum menambahkan bapak dan ibu dapat memberikan masukan dan saran dalam rangka penyelesaian perkara melalui RJ.

Sebelumnya Kajati Papua Barat Muhammad Syarifuddin menyampaikan, mungkin hanya rumah RJ yang diresmikan oleh bapak Jampidum.

" Khusus untuk Papua Barat Daya terdapat dua rumah RJ, satu di Raja Ampat dan yang saat ini akan diresmikan oleh bapak Jampidum," kata Syarifuddin.

Syarifuddin menyampaikan bentuk penyelesaian masalah di Papua dilakukan melalui hukum adat. Bahkan perkara pidana maupun perdata diselesaikan dengan cara adat melalui ganti rugi secara adat.

" Kami menyadari diperlukannya kesadaran dan keseimbangan hukum yang sesuai dengan arahan pimpinan diperlukan kepekaan dan tingkat sensibilitas dalam kehidupan masyarakat," kata Syarifuddin.

Syarifuddin mengatakan bahwa beberapa waktu lalu pihaknya menyelesaikan satu kasus penganiayaan dari Maybrat.

Pihak korban dan tersangka di dorong oleh tokoh ada dan masyarakat mengarahkan agar masalah diselesaikan melalui RJ.

“ Alhamdulillah RJ tersebut mendapat persetujuan dari Jampidum sehingga dapat mengembalikan kerukunan dan keharmonisan agar tidak terjadi lahi gesekan di dalam masyarakat,” ujarnya.

Dengan kehadiran rumah RJ, Syarifuddin berharap agar membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hukum sehingga hukum tidak sebagai alat untuk menghukum pelaku tindak pidana.

" Hadirnya rumah RJ ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi wadah bagi masyarakat, tokoh adat, agama dalam rangka menyelesaikan masalah," kata Syarifuddin.