Jelang PSU di Yalimo, Brimob Merauke Harus Oncall

Dalam waktu dekat ini direncanakan akan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam pemilihan Bupati dan Wakil bupati Kabupaten Yalimo. Untuk itu, personil brimob yang ada di batalyon D Pelopor Sat Brimob Polda Papua harus siap.


Penegasan itu disampaikan Komandan Batalyon D Pelopor Sat Brimob Polda Papua, Kompol Clief Gerald Philipus Duwith, SE,S.I.K, saat memimpin di lapangan apel Kesatrian Johar Simamora, Senin (24/1/22) pagi.

Mengantisipasi gangguan kamtibmas, Polri, khususnya korps Brimob telah mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi situasi tersebut. 

Menjelang PSU, sudah ada personil Brimob nusantara yang berada di sana, begitu juga dengan Bapak Dansat Brimob Polda Papua didampingi Danden Gegana. Sementara, personil brimob yang berada di selatan Papua, harus juga mempersiapkan diri dan selalu oncall untuk memback up apabila terjadi situasi yang meningkat di yalimo.

“Jadi, kapan saja diperintah, kita sudah siap. Jelas ya,” kata Kompol Clief, yang disambut para personil dengan menjawab, siap jelas. Urusan politik, kata dia, biarlah menjadi urusan politik. Namun, urusan keamanan adalah tugas Polri, selaku alat Negara. Dengan demikian, bila sewaktu-waktu digerakan ataupun dibutuhkan, maka personil harus siap. 

“Sebelumnya, saya bertugas di Kabupaten Jayawijaya mendampingi Dansat Brimob Polda Papua bersama unsur Forkopimda menyelesaikan permasalahan perang antar suku yang terjadi beberapa waktu lalu, di kota Wamena,” ujar Danyon, sembari mengingatkan.

Danyon menilai, tahun 2022 hingga 2024 merupakan tahun politik. Dimana, menjadi salah satu agenda yang turut meningkatkan suhu politik, hingga menjelang Pemilu tahun 2024. Untuk itu, semua personil diminta untuk bisa bekerjasama dan sama sama bekerja demi menuntaskan tugas-tugas yang diamanatkan oleh negera.

Kompol Clief kembali meningatkan anggotanya, terkait commander wish Dansat Brimob, yang ada hal yang tidak bisa ditolerir di tubuh Brimob yakni narkoba. “Apabila ada yang kedapatan terlibat dan diproses oleh Provos, maka hukumannya adalah PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat,” paparnya.

Danyon menambahkan, agar semua personil hingga keluarga agar peka atas situasi alam maupun cuaca. Sebab, asrama sudah dua kali mengalami banjir, lantaran air pasang laut yang tinggi. Genangan air tersebut bisa menyebabkan sumber penyakit, salah satunya demam berdarah.

“Maka kegiatan kurvei harus kita lakukan secara rutin. Tujuannya agar semua terhindar dari peyakit,” pungkasnya.