Jhon Gluba Gebze Minta Sayembara Logo Papua Selatan di Ulang Prosesnya

Tokoh pemrakarsa Provinsi Papua Selatan, Drs. Jhon Gluba Gebze
Tokoh pemrakarsa Provinsi Papua Selatan, Drs. Jhon Gluba Gebze

Tokoh masyarkat sekaligus pemrakarsa Provinsi Papua Selatan Drs. Johanes Gluba Gebze secara tegas meminta agar proses sayembara logo Provinsi Papua Selatan ulang peosesnya.


Dirinya menilai bahwa Papua Selatan meruapakan hasil karya dari letih lesu kalangan orang kecil yang tergabung pada delapan unsur di Papua Selatan yaitu Marind, Mappi, Muyu, Mandobo, Awuyu, Asmat (4M2A) masyarakat Papua lain dan masyarakat Nusantara yang menjadi landasan gerak menjadi buah kolektifitas.

Menurutnya keterlibatan instrumen 4M2A Mayarakat Papua lain dan Masyarakat Nusantara dalam proses berjalannya Provinsi Papua Selatan wajib di kedepankan dan tidak boleh diabaikan dalam seluruh perjalanan proses persiapan pemerintahan awal yang di pandu oleh Penjabat Gubernur Papua Selatan.

Pada kesempatan yang sama Jhon Gluba Gebze juga menyarankan agar team pembentukan logo PPS harus representatif dari berbagai unsur terkait yang memiliki kompetensi, sehingga tidak terkesan asal rekrut yanpa pendalaman dari berbagai aspek yang akan dijadikan pralambang monumentalnya.

Jhon Gluba Gebze juga menjelaskan tahapan yang seharusnya di lakukan oleh panitia sayembara logo PPS, antata lain bahwa sebelum dilakukan sayembara seharusnya panitia telah menyusun panduannya sehingga penalarannya tidak lepas bebas menurut intuisi masing-masing.

Dan terakhir logo yang telah berhasil memasuki tahap 5 besar harus diseminarkan dalam suatu forum untuk dilakukan finalisasi.

Tak cuma itu Juga Gluba Gebze juga memberikan penilaiannya terhadap karya 5 terbaik pemenang sayembara logo Provinsi Papua Selatan yang di anggapnya gelap tanpa aura, padahal menurutnya Negeri ini merupakan gerbang fajar yang lebih dahulu disinari Sang Surya.

“Kesan saya terakhir 5 Materi lambang daerahnya terkesan gelap tanpa Aura, padahal Negeri ini gerbang fajar yang terlebih dahulu disinari sang Surya dan bikan negeri Senja.” Pungkasnya