Kenius Kogoya Bedah Perubahan Nasionalisme dan Kebudayaan OAP Dengan Adanya PON

Istimewa
Istimewa

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua, Kenius Kogoya, memaparkan disertasinya tentang Nasionalisme, Kebudayaan, dan Olahraga. Senin (17/10)


Pada ujian pra promosi yang berlangsung tertutup di gedung Pasca Sarjana, auditorium Universitas Cenderawasih, Jayapura, Kenius memaparkan hasil penelitiannya terkait dampak penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) terhadap Orang Asli Papua (OAP). 

Ujian dipromotori oleh Prof Dr Pawennari Hijjang.,MA Dr. Akhmad (Ko-Promotor),Dr.Tri Setyo Guntoro  (Ko-Promotor), Prof.Dr.H. Xainuddin Amali dan penguji Prof Dr. Drs. Akbar Silo, Prof.Dr Saharuddin Ita, Marlina Flassy, Dr.Fredrik Sokoy, dan Dr. Gerdha K.I Numbery.

Kenius mengungkap hasil penelitiannya tentang perubahan nasionalisme dan kebudayaan Orang Asli Papua (OAP) dengan adanya event olahraga PON XX tahun 2021. Dan kontribusi PON XX pada nasionalisme dan kebudayaan Orang Asli Papua (OAP).

“Adanya event olahraga PON ke-XX di Papua menjadi stimulus tumbuhnya nasionalisme pada Orang Asli Papua (OAP). Event olahraga  ini membuat rasa cinta tanah air, toleran, terbuka, persaudaraan, persatuan dan kebersamaan, serta semangat kebangsaan pada OAP tumbuh,”ungkap bung Ken (panggilan akrabnya).

Kenius menyebutkan bahwa penyelenggaraan PON ke-XX di Papua memberikan kontribusi dalam membentuk rasa nasionalisme OAP yang tergambar dari munculnya kesediaan membela negara, rasa bangga pada bangsa, setia pada tanah air, dan mengakui kesatuan wilayah Indonesia. 

“Penelitian ini membuktikan bahwa adanya event olahraga telah mengikis rasa nasionalisme ganda OAP.  Melalui olahraga, dengan ditetapkannya Papua sebagai tuan rumah PON ke-XX tahun 2021, OAP merasa dihargai, diperhatikan, dan dipercaya oleh negara,”jelasnya.

kata Kenius, penyelenggaraan PON ke-XX di Papua juga telah berkontribusi dalam perubahan kebudayaan Orang Asli Papua (OAP). Hal itu tercermin dari pandangan hidup, kebiasaan beraktivitas, dan infrastruktur yang berubah. 

“PON XX membuat Orang Asli Papua sadar potensi dan tumbuh kulture kompetitif. Olahraga dipandang sebagai identitas atau harga diri OAP, dan  sekaligus sebagai mempromosikan Papua serta budayanya. Pada bagian lain ekonomi kemasyarakatan tumbuh,”tandasnya.

Presiden Joko Widodo saat membukan PON XX di stadium Lukas Enembe, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura mengatakan PON Papua memiliki makna besar bagi seluruh rakyat Indonesia.  Pasalnya, iven olahraga terakbar di tanah air itu merupakan wahana perekat bangsa. 

“PON Papua adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, dan panggung persaudaraan,”ungkap Presiden saat pembukaan PON XX Papua Tahun 2021 Sabtu, 2 Oktober 2021.