Keterbatasan Ruang Kelas, SMP N 1 Tanah Merah Boven Digoel Terpaksa Batasi Penerimaan Siswa Baru

Boven Digoel, Papua Selatan – Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Selatan, Hatta Nongkeng, S.Pd.I menyampaikan bahwa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 yang dilaksanakan pada 10–12 Juni 2025 disambut dengan antusias luar biasa oleh masyarakat.


Menurut Hatta, sejak hari pertama pendaftaran dibuka, pihak sekolah telah menetapkan kuota sebanyak 300 siswa baru, menyesuaikan dengan kapasitas ruang belajar yang tersedia. “Tahun lalu kami memaksakan membuka 11 kelas, masing-masing diisi 30 siswa. Namun ada beberapa ruang kelas yang kurang layak. Oleh karena itu, tahun ini kami batasi hanya 300 siswa dengan 10 kelas,” ujar Hatta saat ditemui Jurnalis RMOL PAPUA di kediamannya, Rabu (11/6/25).

Di hari pertama pendaftaran, tercatat sebanyak 220 calon siswa telah mendaftar. Namun, yang mengejutkan, di hari kedua jumlah pendaftar justru meningkat tajam. “Melihat animo yang terus meningkat, di hari kedua kami terpaksa menutup pendaftaran karena kuota telah penuh. Namun, di luar itu masih ada lebih dari 100 calon siswa yang mengantri,” tambahnya.

Melihat kondisi tersebut, pihak sekolah langsung mengadakan rapat internal. “Setelah berdiskusi dengan para orang tua yang terus memohon agar anak-anaknya diterima, saya memutuskan secara bijak menambah kuota sebanyak 10 siswa, sehingga total penerimaan tahun ini menjadi 310 siswa, dengan masing-masing kelas berisi 31 siswa,” jelas Hatta.

Namun begitu, pihak sekolah tetap menghadapi keterbatasan yang signifikan. Banyak orang tua dan siswa yang kecewa karena tidak dapat diterima, bahkan ada anak-anak yang menangis karena keinginan kuat untuk bersekolah di SMP Negeri 1 Tanah Merah—yang dikenal sebagai sekolah unggulan sejak tahun 1980-an.

“Kami sangat sedih tidak bisa menampung semua siswa yang mendaftar karena keterbatasan ruang kelas. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang sangat tinggi terhadap sekolah kami,” ungkapnya.

Hatta berharap ada perhatian serius dari Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boven Digoel, untuk segera menambah minimal empat ruang kelas baru dan melengkapi fasilitas pendidikan lainnya. “Jika tambahan ruang kelas ini bisa direalisasikan, kami siap menambah jumlah kuota penerimaan siswa tahun depan,” pungkasnya.