Pakta keamanan yang memberikan akses militer Amerika Serikat menempatkan pasukan di pangkalan militer Papua Nugini perlu diwaspadai Indonesia.
- Sebanyak 612 Surat Suara DPR RI Disinyalir Hilang, Bawaslu Surati KPU Merauke Untuk Klarifikasi
- JMSI Tetap Memperhatikan Kode Etik Jurnalistik, Tidak Terjebak Menjadi Mesin Perusak di Pemilu 2024
- Lukas Enembe Kagum Atas Program Beasiswa Dari Pemerintah Rusia Untuk Putra-Putra Asli Papua
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar, Christina Aryani yang khawatir pakta keamanan tersebut bisa memunculkan pusat militer baru.
“Yang berpotensi menjadi sumber konflik dan memperuncing tensi yang ada antara AS dan China,” ujar Christina dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/6).
Pada dasarnya, ia memahami Indonesia tidak bisa mencampuri keputusan tersebut karena menyangkut kedaulatan masing-masing negara.
Menurut Christina, Indonesia harus waspada dengan adanya pangkalan militer Papua Nugini. Itu lantaran posisi Indonesia berbatasan langsung, dalam hal ini wilayah Papua.
“Sehingga perkembangan ini patut menjadi dasar kewaspadaan dan mendapat perhatian seksama TNI untuk dapat memantau lebih optimal dampak yang bisa ditimbulkan ke depannya,” demikian Christina.
- Jelang Verifikasi Faktual, Kenius Kogoya Meminta Seluruh DPC Hanura Lakukan Komunikasi Yang Baik Kepada KPU
- Jenderal Dudung: Pengejaran Separatis Papua Kewenangan Panglima TNI, Bukan Saya
- BEM Nusantara: Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Bukan Keinginan Rakyat