Pakta keamanan yang memberikan akses militer Amerika Serikat menempatkan pasukan di pangkalan militer Papua Nugini perlu diwaspadai Indonesia.
- Organisasi Kepemudaan di Provinsi Papua Sepakati Menjaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2024
- KPUD Boven Digoel: Parpol Harus Pastikan Konstituennya Terdaftar sebagai Pemilih dalam Pilkada 2024
- Isu Menurunnya Kesehatan dan PLT Gubernur Papua, Yohan Wanimbo: Itu Tidak Benar
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPR RI fraksi Golkar, Christina Aryani yang khawatir pakta keamanan tersebut bisa memunculkan pusat militer baru.
“Yang berpotensi menjadi sumber konflik dan memperuncing tensi yang ada antara AS dan China,” ujar Christina dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/6).
Pada dasarnya, ia memahami Indonesia tidak bisa mencampuri keputusan tersebut karena menyangkut kedaulatan masing-masing negara.
Menurut Christina, Indonesia harus waspada dengan adanya pangkalan militer Papua Nugini. Itu lantaran posisi Indonesia berbatasan langsung, dalam hal ini wilayah Papua.
“Sehingga perkembangan ini patut menjadi dasar kewaspadaan dan mendapat perhatian seksama TNI untuk dapat memantau lebih optimal dampak yang bisa ditimbulkan ke depannya,” demikian Christina.
- Pendukung YY di Kampung Mawan Distrik Mandobo, Kompak Mengalihkan Dukungan Kepada Pasangan Hengky-Lexi
- Purnawirawan TNI-Polri Seperti Gatot Nurmantyo, Budi Gunawan, dan Firli Bahuri Pantas Maju di Pilpres 2024
- Steering Committee, Ini Tahapan H-2 Menuju MUSDA XV KNPI Provinsi Papua