Kuasa Hukum Akui Lukas Enembe Berjudi di Kasino Singapura, Hiburan saat Berobat

Gubernur Papua Lukas Enembe/Net
Gubernur Papua Lukas Enembe/Net

Kuasa Hukum Lukas Enembe, Aloysius Renwarin tak membantah temuan yang diungkap Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman soal Gubernur Papua Lukas Enembe berjudi di Singapura.


Aloysius mengatakan, kliennya memang berjudi kasino di Singapura. Namun, itu merupakan upaya Lukas mencari hiburan akibat sakit yang dideritanya.  

“Selama itu di Singapura, beliau bilang betul. Karena sambil bermain saja, hiburan. Ketika dia sakit, dia cari hiburan, dia main judi, apa namanya, game itu, di Singapura,” kata Aloysius kepada wartawan di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Papua di Jakarta Selatan, Senin (26/9).

Aloysius menegaskan, kliennya bermain judi tersebut dalam rangka refreshing ketika menjalani pengobatan di Singapura. Itu pun, tidak dengan jumlah uang berjumlah besar, karena itu uang milik pribadi.

“Tetapi bukan berarti dengan uang jumlah besar. Santai-santai ketika dia sakit cari refreshing, gitu,” katanya.

“Ya pastilah (uang pribadi Lukas Enembe) dia pimpinan, dia punya duit,” demikian Aloysius.

Sebelumnya, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengungkap 25 daftar riwayat perjalanan ke luar negeri Gubernur Papua Lukas Enembe.

Boyamin mengatakan, perjalanan itu berlangsung sejak Desember 2021 hingga Agustus 2022. Kebanyakan dilakukan untuk berjudi, meski sebagian untuk keperluan pengobatan Lukas.

“Emang ada berobatnya, tapi sebagian besar untuk judi,” kata Boyamin, Minggu (25/9).

Adapun sejumlah lokasi Lukas berjudi menurut Boyamin antara lain, Solaire Resort dan Casino, Entertainment City di Manila, Filipina; Casino Genting Highland di Malaysia, dan Hotel Crockford Sentosa di Singapura.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pun mengungkap adanya setoran tunai dari Lukas sebesar Rp 560 miliar ke kasino judi.

Dalam daftar riwayat perjalanan Lukas yang disodorkan Boyamin, Lukas bahkan sempat pergi ke Jerman. Namun, ia tidak mengetahui apakah itu untuk keperluan berobat.

“Saya punya dokumen di Singapura dia di bandara bisa berjalan kaki, di bandara Changi Singapura berjalan kaki bersama temannya,” kata Boyamin.