Ketua Pemuda Marind, Fransiskus Ciwe menemui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I Mopah Merauke terkait pemberhentian sementara Pegawai Kontrak dengan alasan trauma Covid-19.
- KPK Pindahkan Penahanan Mantan Kepala BPKAD Sorong dan Staf Keuangannya Ke Lapas Sorong
- Buronan 8 Bulan, Tercatat 11 Kasus Teror dan kejahatan Aske Mabel Di Yalimo
- KPK Cecar Lukas Enembe Soal Dokumen Pengadaan Infrastruktur di Papua
Baca Juga
"Ya jadi kami sudah datang menemui kepala UPBU, beliau sampaikan bahwa persoalan ini sudah selesai sebab yang bersangkutan sudah dipanggil untuk kerja lagi tepatnya mulai kemarin, Selasa (9/6)," ungkap Fransiskus Ciwe saat ditemui Jurnalis RMOL Papua usai pertemuan tersebut, Rabu (10/6).
Dalam pertemuan tersebut kata Ciwe, Kepala UPBU meminta agar persoalan ini tidak diperpanjang lagi atau dipolemikkan lagi.
"Beliau juga meminta kepada semua pihak terutama media agar persoalan ini tidak diperpanjang lagi atau dipolemikkan lagi," kata Ciwe

Lebih lanjut Ciwe juga menjelaskan bahwa pemberhentian sementara Pegawai tersebut bukan karena diskriminasi namun hanya karena pengalaman trauma pegawai di kantor sehingga yang bersangkutan diistirahatkan.
"Kata beliau itu bukan diskriminasi hanya saja karena ada pengalaman traumatik dari pegawai di kantor," lanjut dia.
Dia juga mengatakan bahwa kehadirannya pada pertemuan tersebut karena beban moril terhadap semua anak Marind maupun Papua yang bekerja UPBU.
Sebab semua yang bekerja di kantor UPBU merupakan dorongan dari Pemuda Marind.
"Jadi apapun yang terjadi pada mereka, kami harus datang untuk meminta klarifikasi kenapa diberhentikan, dikeluarkan dan lainnya," Kata Ketua Pemuda Marind.
Ketua Pemuda Marind juga menyampaikan beberapa permintaan kepada Kepala UPBU diantaranya untuk mulai menertibkan anak-anak Marind yang bekerja untuk lebih disiplin.
"Kami minta beliau untuk mulai disiplinkan anak-anak Marind supaya rajin masuk kantor, selain itu tinjau juga upah mereka agar sesuai dengan UMP dan mereka yang sudah honor di atas 5 tahun agar diperjuangkan dan diangkat jadi PNS," Tutupnya.
- Menggunakan Pesawat Komersil, 11 Orang Terduga Jaringan Teroris Merauke Diberangkatkan Ke Jakarta
- Ganti Rugi Stadion Mini Maro Tak Kujung Terealisasi, Pemilik Ulayat Beri Warning Pemda Merauke
- Bermodus Sebagai Timses Romarin, Diduga Pelaku Raup Puluhan Ton Beras Dari Petani Merauke