Merauke, 29 Juli 2024 - Rumah Sakit Angkatan Laut (RUMKITAL) dr. Jeanne Winaktu Merauke angkat bicara soal kabar meninggalnya pasien bersalin yang sempat viral dimedia sosial beberapa hari kemarin.
- Teguh Santosa: Dengan Prinsip Tetangga yang Baik Indonesia Berpeluang Jadi Juru Damai Korea
- Bertemu JMSI, Wamen Komdigi Ajak Perusahaan Media Siber Sadari Perkembangan AI
- Kasus Penembakan Rahimandani Dibawa JMSI ke Forum Internasional
Baca Juga
Lewat jumpa persnya, Kepala Rumkital, Letkol Laut dr. Anggiat Purba, Sp.S, M.Han yang didampingi oleh dr. Anggraeni Ayu dan dr. Miftakhul Muslichah, Sp.OG membantah bahwa pihaknya telah melakukan malpraktik.
Dijelaskan sesuai dengan kronologis yang terjadi yaitu bahwa pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 pasien a.n Anita datang pada pukul 09.19 WIT ke IGD dengan diagnosis G3P1H1 dengan usia kehamilan 41 minggu 5 hari dengan dalam kondisi tenang dan dilakukan pemeriksaan histopologi 1 kali yaitu pemeriksaan jalan lahir pembukaan 1cm dengan ketuban utuh. Lalu pukul 09.27 WIT pasien dipindahkan keruangan bersalin dan jam 10.15 WIT dilakukan induksi yang pertama. Kemudian pukul 12.20 WIT dilakukan visit oleh dr. Miftakhul Muslichah, Sp.OG sebagai penanggung jawab pasien dengan pemeriksaan persalinan perempat jam dan induksi perenam jam dengan observasi tanda vital. Selanjutnya pukul 16.00 WIT dilakukan kembali induksi yang kedua dan pemeriksaan histopologi 2 kali pembukaan 1cm dengan ketuban utuh dan jenut jantung bayi positif. Lalu pukul 22.00 WIT dilakukan lagi induksi yang ketiga dengan pemeriksaan histopologi 2 kali dengan pembukaan 2cm.
Kemudian esok harinya 28 Juli 2024 pukul 01.00 WIT pasien mengalami muntah satu kali sehingga diberikan injeksi ranitidine 1 ampul. Lalu pukul 01.45 WIT terdapat kemajuan persalinan dengan pemeriksaan histopologi 2 kali pembukaan 6cm dengan adanya rembesan ketuban. Lanjut pukul 03.05 WIT di instruksikan oleh dokter penanggung jawab untuk dilakukan operasi. Kemudian pukul 03.15 WIT pasien mengalami emboli dan dilakukan resevasi jantung dan paru. Pukul 03.49 WIT dilakukan pemeriksaan tanda vital oleh dr. SPOG dan Anastesi. Kemudian pada pukul 03.50 WIT terdapat gambaran asistol pada pasien dan dinyatakan meninggal dunia.
Pihak Rumkital dr. Jeanne Winaktu Merauke juga menegaskan bahwa pihaknya sudah memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan Standart Operating Procedur (SOP) dengan baik, penuh kepedulian dan empati.
“Dalam kondisi pasien yang mengalami nyeri yang sangat hebat dan kemudian kemungkinan keluarga juga mengalami kecemasan sehingga suara yang sedikit tegas barangkali diartikan sebagai bentakan kepada pasien.” Jelasnya.
Diketahui juga bahwa sebelum dilakukan konfrensi pers, telah dilakukan mediasi antara pihak Rumkital dr. Jeanne Winaktu Merauke dengan keluarga dan sudah saling memahami kondisi masing-masing.
"Kami sangat berbelasungkawa kepada almarhum yang telah meninggal, terutama kepada keluarga supaya diberikan kekuatan dan ketabahan karena hal ini juga tidak menjadi hal yang kami harapkan." Ungkapnya.
- Selalu Siap ! Lantamal XI Merauke Laksanakan Apel Kesiapsiagaan Satgas Penanggulangan Bencana Alam
- Teguh Santosa: Dengan Prinsip Tetangga yang Baik Indonesia Berpeluang Jadi Juru Damai Korea
- Rudy Tirtayana Sosialisasikan Empat Pilar MPR RI di SMP Negeri 1 Merauke