Sempat Terjadi Keributan, Para Pelamar CPNS Papua Selatan Tuntut Penyelenggara Harus Bertanggung Jawab

Merauke, 4 September 2024 - Ratusan pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Provinsi Papua Selatan ramai-ramai datangi Kantor Pos Indonesia Cabang Merauke untuk meminta kejelasan terkait tidak dapat diaksesnya sistem Pos Pay untuk pembelian e-materai yang akan digunakan sebagai syarat administrasi dokumen lamaran.


Membludaknya kedatangan para pelamar CPNS hingga sempat terjadi keributan ini sebagai bentuk kecemasan dan ketakutakan mereka dikarenakan waktu pendaftaran secara administrasi akan berakhir dua hari kedepan tepatnya 6 September 2024.

Mewakili para pelamar CPNS yang ada, Agustina Noman menjelaskan bahwa keterlambatan mereka dalam memasukan berkas bukan hanya karena belum bisa diaksesnya Pos Pay, tapi juga dikarenakan dalam formasi yang diumumkan untuk Sarjana Ekonomi terdapat jabatan Analis Kebijakan Ahli Pertama namun didalam sistem tidak terdapat pilihan tersebut.

"Ini menjadi satu dugaan bahwa hal ini sengaja dilakukan oleh penyelenggara. Itu kenapa dikunci dan tidak dibuka sampai H-2 penutupan. Sedangkan teman-teman yang mau masuk tidak bisa. Sekarang kita mau masuk masalah lagi di materai elektronik." Jelasnya.

Lanjut dikatakan bahwa para pelamar merasa sangat dirugikan mengingat hal ini terjadi bukan karena kesalahan dari mereka, namun karena penyelenggara dalam hal ini Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) yang seharusnya sudah tau kemampuan dari sistem yang mereka buat ini.

"Ini harus lihat masalah ini soal pembubuhan materai elektronik dan formasi jabatan pada sistem. Sistem mereka yang buat tapi mereka seolah-olah tidak ada jalan keluar dan hanya menyuruh kami menunggu dan terus mengecek sistem." Tegasnya.

Agustina Noman mengatakan bahwa akan menjadi kemungkinan besar banyak para pelamar CPNS yang tidak akan lolos dalam pendaftaran kali imi hanya dikarenakan sistem dari penyelenggara.

"BKPSDM hari kasih kebijakan dan solusi.
Kami sudah dengan hati, semangat dan berkorban hanya untuk mendaftar. Kami ini sudah siap dengan semua kekurangan yang ada. Apalagi kami ini Orang Asli Papua ada yang datang dengan kekurangan dari kampung-kampung tapi malah yang jadi masalah di sistem dan jaringan ini." Ungkapnya.

Diwaktu yang sama saat beberapa wartawan hendak menemui Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Merauke dan sempat dimintai untuk menunggu sesaat, disampaikan bahwa yang bersangkutan sedang keluar dan tidak berada di tempat untuk dimintai penjelasannya terkait sistem Pos Pay.