Sikapi Penahanan Dua Personel TNI, Aktivis Mahasiswa Merauke Minta Proses Hukumnya Harus Transparan

Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Beberapa Organisasi Kemahasiswaan antara lain Ketua GMKI Cabang Merauke Elsye Titihalawa, Ketua Presidium PMKRI Cabang Merauke Epifianus Foat, dan Kabid PPD HMI Cabang Merauke Rangga Dana Langit dan Presiden Mahasiswa BEM Universitas Musamus Rizky Pattiasina
Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Beberapa Organisasi Kemahasiswaan antara lain Ketua GMKI Cabang Merauke Elsye Titihalawa, Ketua Presidium PMKRI Cabang Merauke Epifianus Foat, dan Kabid PPD HMI Cabang Merauke Rangga Dana Langit dan Presiden Mahasiswa BEM Universitas Musamus Rizky Pattiasina

Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Beberapa Organisasi Kemahasiswaan antara lain Ketua GMKI Cabang Merauke Elsye Titihalawa, Ketua Presidium PMKRI Cabang Merauke Epifianus Foat, dan Kabid PPD HMI Cabang Merauke Rangga Dana Langit dan Presiden Mahasiswa BEM Universitas Musamus Rizky Pattiasina angkat bicara menyikapi insiden penganiayaan yang dilakukan oleh Personel PM TNI AU kepada pemuda bernama Steven yang merupakan seorang Yatim Piatu dan Penyandang Disabilitas (Tunawicara).


Hal tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang bertempat di sekretariat PMKRI Cabang Merauke, dan yang dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap oleh ketiganya. Selasa (27/7).

Pertama mereka mengecam tindakan tidak humanus yang dilakukan oleh Oknum PM TNI AU kepada masyarakat yang merupakan seorang yatim piatu dan juga penyandang disabilitas (Tuna Wicara).

Kedua mereka meminta agar oknum TNI AU yang melakukan tindakan tersebut dapat dicopot dan dapat diproses dengan setegas-tegasnya sehingga tidak terulang kejadian serupa di masyarakat.

Dan yang ketiga mereka minta agar aparat TNI-Polri dan menghentikan tindakan represif dan arogan kepada masyarakat.

Dan yang keempat mereka meminta agar proses hukum terhadap kedua pelaku kasusnya dilakukan secara transparan kepada publik.