Terjadi Kericuhan Di Lapas Kelas IIB Merauke, Dua Narapidana Tewas Mengenaskan

Terduga Para Napi Yang Melakukan Penganiayaan Dilapas Kelas II Merauke
Terduga Para Napi Yang Melakukan Penganiayaan Dilapas Kelas II Merauke

Terjadi Insiden Kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Merauke hingga megakibatkan sebanyak dua orang Narapidana meninggal dunia. Sabtu (8/4)


Akibat kerusuhan tersebut saat ini sebanyak 8 orang Terpidana langsung diamankan oleh Polres Merauke untuk dilakukan pemeriksaan.

Pelaksana Harian Kepala Lembaga Pemasyarakatan (PH Kalapas) Kelas IIB Merauke Hadi Nugroho Utomo mengatakan bahwa kejadian bermula ketika terdapat salah seorang Narapidana meninggal dunia  karena sakit di RUmah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke.

Hingga akhirnya pada sekitar pukul 14.15 kedelapan orang Narapidana yang diduga terlibat penganiayaan mendengar informasi jika salah seorang rekannya telah meninggal dunia di RSUD Merauke.

Mendengar informasinya rekannya meninggal dunia di RSUD Merauke Para Napi di Lapas Kelas IIB Merauke menduga bahwa salah seorang rekannya yang meninggal tersebut disebabkan karena ilmu hitam yang digunakan oleh kedua orang korban Napi yang dikeroyok hingga meninggal dunia.

Berdasarkan keterangan PH Kalapas Merauke bahwa pihaknya telah mendapatkan adanya tudingan para napi terkait dugaan kepemilikan ilmu hitam oleh salah seorang Napi bernama Riki Tanggipaimu, namun 

Mengantisipasi kejadian tersebut dengan mengamankan seseorang yang bernama Riki Tanggapanmu langsung diamankan diesel tahanan khusus, namun kedelapan Napi yang marah karena temannya meninggal tak kehabisan akal dan menyasar dua orang teman dekat dari Rki Tanggapaimu yang bernama Sebastian Basik Basik (32) dan Milianus Gebze (25). 

“Kita tidak berpikir sampai sejauh itu kalau ternyata Riki Tanggipaimu punya anggota-anggota, mungkin kedua korban ini dianggap sebagai anggota dari Riki, padahal sudah kita amankan.” Ujar PH Kalapas.

Dirinya juga menepis terkit adanya isu jia ada seorang Narapidana yang meninggal dunia dengan cara dibekar.

“Dari kedua korban tidak ada yang meinggal denga cara dibakar, yang ada keduanya meninggal dengan bekas hantaman benda tumpul, seperti batu dan kayu.” Pungkasnya