Badan Pengurus KKSS dan IWSS Boven Digoel Masa Bakti 2023-2028 Resmi Dilantik

Boven Digoel, Papua Selatan - Badan Pengurus Daerah (BPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) dan Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kabupaten Boven Digoel masa bhakti 2023-2028 resmi dilantik dan dikukuhkan, Rabu (2/8). 


AKBP (P) Mursalim sebagai Ketua KKSS Boven Digoel dan Ny. Rahmah sebagai Ketua IWSS Kabupaten Boven Digoel. 

Ketua KKSS Boven Digoel Mursalim dalam sambutannya mengucap syukur kepada Allah SWT yang telah menakdirnya mejadi Ketua KKSS. Ia juga berterima kasih kepada warga KKSS yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menahkodai KKSS Kabupaten Boven Digoel masa bakti 2023-2028. 

Mursalim juga dalam kesempatannya mengatakan bahwa Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kabupaten Boven Digoel adalah bagian dari struktur organisasi berdasarkan kewilayahan. Secara berjenjang mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. 

"Kita telah sama-sama menyaksikan pelantikan kepengurusan KKSS Boven Digoel yang merupakan titik star organisasi KKSS di Boven Digoel untuk menjalankan amanah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KKSS, " tandasnya. 

Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan sebuah organisasi adalah sejauh mana partisi pasi aktif dan dukungan yang optimal dari semua komponen organisasi. Maka pada kesempatan yang berbagahgia ini saya mohon kepada seluruh warga KKSS Boven Digoel mari kita bergandengan tangan bersama kepengurusan yang sudah dilantik ini untuk memajukan organisasi sesuai visi dan missi KKSS yang kita cintai, "ungkapnya.

" Bagunlah suasana kekeluargaan bersama dengan saudara/i kita warga asli tanah ini (Boven Digoel) dan juga bangunlah hubungan yang harmonis dengan masyarakat indonesia pada umumnya serta pupuklah harmonisasi internal KKSS, "pungkas Ketua KKSS Boven Digoel. 

Sementara itu usai melantik, Ketua BPW KKSS Provinsi Papua Dr. H. Mansyur M. SH.,MM dalam sambutannya mengatakan KKSS didirikan pada 12 November 1976 di Jakarta. Merupakan organisasi kerukunan masyarakat Sulsel yang menghimpun dan mempersatukan para perantau Sulsel dimana didalamnya ada 4 suku besar yakni Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar pada saat itu, walaupun Mandar masuk dalam wilayah Sulawesi Barat. Namun kini menjadi Bugis, Makassar, Toraja dan Massenrempul (Enrekang). 

"KKSS sebagai wadah Organisasi paguyuban Sulawesi Selatan. Didalam persaudaraan KKSS kami tidak mempersoalkan masalah perbedaan, agama, budaya maupun dalam pilihan berpolitik praktis karena itu adalah hak masing-masing orang, " terangnya. 

"KKSS ini menjadi rumah bersama, sehingga silaturahmi sesama warga adalah yang paling utama. KKSS harus menjadi manfaat bagi semua daerah tempat warga KKSS berdomisili, " sambungnya. 

Mansyur berharap kepada seluruh pengurus agar merencanakan program kerja dengan baik dan seksama, jangan hanya acaranya yang besar tapi program kerjanya tidak ada. 

"Mari semua pilar yang ada dalam KKSS bersatu padu membangun organisasi KKSS dan tentunya KKSS Boven Digoel harus mengambil bagian penting dalam membangun dan mensejahterahkan Boven Digoel, " tutupnya.

Hadir dalam kegaiatan tersebut Forkopimda Kabupaten Boven Digoel, Ketua DPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan Provinsi Papua, Dr. H. Mansyur M. SH., MM dan Wakil Ketua Ikatan Wanita Sulawesi Selatan Provinsi Papua Satrida Domeng, Ketua KKSS Kabupaten Merauke Fadli Burhan, ST beserta rombongan, Ketua Umum Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Boven Digoel, Ketua beserta jajaran Dewan Pengurus Daerah (DPD) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan dan Ikatan Wanita Sulawesi Selatan Kabupaten Boven Digoe, Ketua suku Muyu, Auyu, Mandobo, Koroway, Kombay, Wanggom, Wambon, ketua etnis nusantara, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama serta tamu undangan lainnya.