Bupati Kabupaten Merauke Romanus Mbaraka dengan cepat merespon permasalahan hasil panen musim tanam 1 (MT1) ditahun 2021 dalam hal persiapan beras.
- Kabar Baik, Bulog Kembali Beli Beras Dari Para Petani Merauke
- Bupati Boven Digoel Didampingi Dandim 1711 dan Kapolres Hadiri Panen Raya di Asiki
- Solutif di Tengah Pandemi Covid-19, Polisi Bantu Warga Dongkrak Perekonomian Daerah
Baca Juga
Respon cepat itu dibuktikan dengan bertemunya Bupati Merauke Romanus Mbaraka dengan pengurus Aliansi Petani Merauke (APM) guna mendengar secara langsung aspirsi dari para perwakilan Petani di Kabupaten Merauke.
Dalam pertemuan tersebut juga turur hadir Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional (DIVRE) Merauke untuk berdikusi dengan pengurus aliansi petani Merauke secara langsung.
Dalam diskusinya pengurus APM meminta kepada puhak terkait dalam hal ini Bulog Merauke untuk dapat segera melaksanakan kegiatan pengadaan dan penyerapan beras Petani pada MT1 agar kegiatan teresbut dapat terlaksana scara maksimal.
Hal tersebut juga dapat meringankan beban Petani mengingat para Petani yang juga akan mulai untuk memperiapkan segala kebutuhan menuju Musim Tanam ke 2 (MT2).
Pengurus APM menghawatirkan jika nanti penyerapan beras kurang maksimal, dan akan berakibat pada terjadinya penumpukan hasil panen padi seperti tahun sebelumnya sehinga membuat para petani menjerit.
Dalam diskusi tersebut Kabulog juga turut melaporkan kepada Bupati Merauke terkait pencapaian penyerapan beras saat ini yang sudah mulai dilakukan.
Dirinya mengemukakan saat ini sudah terjadi penyerapan sebanyak 25 Ton beras dari target sebanyak 30.000 Ton pada tahun 2021 ini.
Yang dimana sesuai dengan standar Bulog bahwa jenis beras yang diterima adalah beras dengan kadar air maksimal 14% butir patah maksimum 20% butir menir maksimum 2% dan derajat soso minimal 95%.
Beras dengan kualitas tersebut diterima oleh Bulog dengan harga Rp. 8.300/ Kg sesuai dengan ketentuan yang sudah menjadi aturan bulog secara nasional.
Dalam pertemuan ini Bupati kabupaten Merauke Romanus Mbaraka meminta kepada Bulog untuk dapat memberi kebijakan terhadap para petani terkait keringanan persyarakat dan ketemtuan penerimaan beras dari hasil panen petani.
"Jangan samakan hasil panen di Jawa maupun didaerah lain dengan di Merauke, karena terkait dengan hasil panen di merauke itu banyak faktir sehingga pasti ada beberapa yang tidak masuk dalam persyarakat bulig. Kita lahir dari Petani , demikian Bulog sayapun orang Petani, jadi bantulah Petani juga supaya kita semua doakan oleh mereka." Pungkasnya
- PETANI KAMPUNG NAGA PERKUAT KEMANDIRIAN PANGAN DENGAN HORTIKULTURA MODERN
- KPKNL Sorong Gelar Sosialisasi Peraturan Pelaksanaan Lelang
- Impor Beras Bakal Ditambah Lagi dari 2 Juta Jadi 3,6 Juta Ton di 2024