Div Humas Polri Gelar FGD, Melawan Terorisme Guna Memupuk Kerukunan Antar Umat Beragama

Bertempat di Aula Mapolresta Jayapura Kota digelar giat Focus Group Discussion oleh Tim dari Divisi Humas Polri dengan menggandeng MUI Pusat, Kamis (31/3) pagi.


Tim Div Humas Polri dipimpin langsung Kasubag Berita Bag Penum Biro Penmas Divisi Humas Polri AKBP Gatot H. Hartono didampingi Muh. Makmun Rasyid dari MUI Pusat bersama Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. A.M Kamal.

Turut hadir Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Ketua Paguyuban Se-Kota Jayapura serta Para Perwira Polresta Jayapura Kota.

Giat FGD yang berlangsung mengangkat tema Kontra Radikal atau Melawan Terorisme dan Radikalisme dan bertindak sebagai Narasumber dari MUI Pusat dan Tim Div Humas Polri.

Rangkaian giat berlangsung dengan pemberian materi dan diskusi bersama para Tokoh Masyarakat yang hadir dan yang bertujuan untuk menjaga serta memelihara Kamtibmas tetap kondusif di Kota Jayapura tanpa adanya gangguan Radikalisme.

Kepada media, Perwakilan MUI Pusat Makmun Rasyid mengatakan, Kota Jayapura tetaplah jaga kerukunan umat bergama dalam sikap persaudaraan, tolong menolong, toleransi dan tenggang rasa umat beragama karena kota ini merupakan rumah bersama.

"Kerjasama Lintas Sektor Kepolisian bersama Tokoh Agama maupun Tokoh Masyarakat harus tetap bisa menjadi perekat agar terus hadir ditengah masyarakat untuk menciptakan kedamaian tanpa memandang adanya perbedaan, karena setiap agama melarang untuk melakukan pertikaian" ujarnya.

Ditempat yang sama, Kapolresta Jayapura Kota KBP Gustav juga menuturkan, untuk hari ini Polresta menyampaikan terima kasih atas Kota Jayapura yang meraih predikat Kota Nomor 1 (Satu) Kerukunan Umat Beragama.

"Begitupun atas kehadiran Tim dari Div Humas Polri yang menggandeng MUI Pusat bersama Kabid Humas Polda Papua, terima kasih karena telah memberikan refresh kepada kami bagaimana untuk tetap terus bersinergi memupuk kerukunan antara umat beragama termasuk para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang hadir," ungkapnya.

Lanjut kata KBP Gustav, program ini sangat bagus hingga menjangkau bagian timur Indonesia guna mewujudkan kerukunan umat beragama yang berbeda-beda namun memiliki sikap toleransi yang tinggi dan tetap terjaga.

"Untuk di Kota Jayapura sampai dengan saat ini sejak terakhir kasus JUT sudah tidak ada lagi, ada yang menjadi pemantauan kami tapi sejauh ini mereka merupakan eks atau mantan dan sudah kembali menjalani hidup dengan normal, dan tetap terus kami awasi. Secara umum tidak ada potensi radikal di Kota Jayapura, dengan dilaksanakannya FGD ini syukur membuat kami merefresh terkait pentingnya kerukunan umat bergama dan saling menjaga dalam ikatan tali persaudaraan," pungkasnya.