Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat Daya menetapkan pasangan calon nomor urut 3, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau (ESA) sebagai peraih suara terbanyak di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubenur 2024, Selasa, 10 Desember 2024 dini hari.
- Pukul Bedug Takbiran di JIS, Anies: Dari Jakarta, jadi Syiar Islam ke Seluruh Dunia
- Komitmen Menangkan Pasangan Ganjar-Mahmud MD, Partai Koalisi Wilayah Papua Bergerak Cepat Bentuk Tim Kerja
- Buka Akses Sipol Sebelum PKPU Pendaftaran Disahkan, KPU Optimis Tidak Ada Gugatan
Baca Juga
Rekapitulasi yang dilaksanakan selama tiga hari di Vega Hotel dengan di hadiri oleh saksi pasangan calon kecuali paslon nomor urut 2.
Hari pertama rekapitulasi di mulai dari perhitungan suara dari KPU Raja Ampat dan Kabupaten Sorong, besoknya di lanjutkan hasil KPU Sorong Selatan dan KPU Tambrauw.
Selanjutnya, KPU Maybrat dan di tutup dengan rekapitulasi hasil suara provinsi KPU Kota Sorong.
Menurut Ketua KPU Papua Barat Daya, Andarias Daniel Kambu mengatakan mengisahkan hasil rekapitulasi perhitungan suara di tingkat provinsi.
“ Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten dan kota, KPU Papua Barat Daya telah menetapkan dan mengesahkan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat Provinsi Papua Barat Daya,” kata Andarias Kambu.
Perolehan suara terbanyak dalam Pilgub Papua Barat Daya 2024 ini Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau meraih suara sebanyak 144.598, sementara pasangan Abdul Faris Umlati dan Petrus Kasihiw mendapatkan suara terbanyak di posisi ke dua dengan suara 79.634.
Di posisi ketiga pasangan nomor urut 5, Bernard Sagrim dan Sirajudin Bauw mendapatkan suara 36.757, Pasangan nomor urut 2, Gabriel Assem dan Lukman Wugaje, raih suara 29.219, dan di posisi terakhir, pasangan nomor urut 4, Joppy Onesimus Wayangkau dan Ibrahim Wugaje meraih suara 18.748.
Untuk jumlah suara sah sebanyak 308.957, sedangkan suara tidak sah 9.387 dan dijumlahkan suara sah dan tidak sah sebesar 318.344 suara.
- KPU Tetapkan DPT Provinsi Papua Selatan Sebanyak 356.147 Pemilih
- Pengamat Desak Bawaslu Usut Agenda Politik Yang Libatkan Perangkat Desa
- Stop Bicara Pemekaran Dan Papua Merdeka Urusan Politik Biarlah Pemerintah Atau Negara Yang Pikirkan