Penyerangan markas Polres Jayawijaya, Papua, pada Sabtu malam (2/3) dipicu emosi sesaat lima prajurit TNI muda.
- Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Merauke Berhasil Mengamankan Pelaku Pencurian di Polder Kodim
- Benny Latumahina Desak Menlu RI Untuk Serius Tangani Kasus 13 Nelayan Merauke yang Ditahan di PNG
- Buchtar Tabuni CS Diamankan Polisi Lantaran Keroyok Aparat Yang Bertugas di wilayah Kampwolker
Baca Juga
Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak di Markas Kopassus, Jakarta Timur, Kamis (7/3).
"Tapi ini saya pikir anak-anak muda yang emosi sesaat lah," kata Maruli.
Sejauh ini Maruli mengklaim pihaknya sudah berhasil meredam emosi para prajurit muda tersebut.
"Ya kita mungkin anggap ini mudah-mudahan mungkin kenakalan-kenakalan yang tetap kita anggap tidak cukup serius. Karena institusi yang diserang, tetap kita lakukan itu (penetapan tersangka)," kata Maruli.
Ke depan, Maruli berjanji akan terus melakukan evaluasi.
Seperti diketahui, lima anggota TNI ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyerangan Polres Jayawijaya.
"Ini pelanggaran, bukan jiwa korsa. TNI tidak pernah mengenal jiwa korsa seperti itu," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Penyerangan sendiri diduga buntut kesalahpahaman yang terjadi di lapangan futsal Wamena.rmol news logo article
- Dua Anak Jadi Korban Penyerangan OPM di Intan Jaya
- Pentolan KKB Tewas Ditembak Tim Gabungan TNI Polri: Ini Catatan Kejahatannya
- Pertamina Tinjau Kesiapan Sarfas SPBU dan Berbagi Takjil Gratis