Penerapan Demokrasi Dari Masa Ke Masa Di Indonesia

Dr. Muhammad Qodari, S.Psi.,M.A selalu Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB)./ist
Dr. Muhammad Qodari, S.Psi.,M.A selalu Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB)./ist

Dalam momentum Kegiatan Advance Training (Latihan Kader III) Badko HMI Jabodetabeka-Banten Dr. Muhammad Qodari, S.Psi.,M.A yang juga selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), salah satu lembaga riset independen, yang memotret perilaku sosial-politik masyarakat Indonesia secara berkala. Beliau dapat meluangkan waktu nya sebagai narasumber berdiskusi bersama generasi muda muslim tentang seputaran Penerapan Demokrasi Dari Masa Ke Masa Di Indonesia.


Beliau menyampaikan bahwa penerapan demokrasi di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak masa kolonial hingga saat ini. Meskipun demikian, perjalanan demokrasi di Indonesia juga diwarnai oleh tantangan dan perubahan yang beragam. Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia belum merasakan sistem demokrasi secara langsung. Kekuasaan tertinggi berada di tangan pemerintah kolonial Belanda. Namun, gerakan nasionalis seperti Budi Utomo dan Sarekat Islam mulai membentuk fondasi untuk tuntutan kemerdekaan dan penerapan prinsip demokrasi.

Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia memasuki fase pembentukan negara. Dengan mengadopsi Pancasila sebagai dasar negara, Indonesia mulai membangun sistem demokrasi dengan mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu) pertama pada tahun 1955. Namun, stabilitas politik terganggu oleh konflik internal dan eksternal. Di Era Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno ditandai oleh sentralisasi kekuasaan dan otoritarianisme. Meskipun terdapat elemen demokrasi, tetapi pemerintah memiliki kendali yang kuat atas kehidupan politik dan ekonomi.

Hal ini mencapai puncaknya dengan diterapkannya Konsepsi GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara). Begitu pun di Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto menandai periode otoritarianisme yang lebih ketat. Meskipun ada pertumbuhan ekonomi yang pesat, hak asasi manusia dan kebebasan berpendapat terbatas. Pemilu diatur dan diawasi dengan ketat oleh pemerintah, menyebabkan kelemahan dalam penerapan demokrasi. Perubahan terbesar dalam sejarah demokrasi Indonesia terjadi pada akhir tahun 1990-an dengan jatuhnya rezim Orde Baru.

Kemudian di Era Reformasi membawa perubahan sistem politik dan mengembalikan demokrasi multipartai. Pemilihan umum yang lebih terbuka dan transparan, serta kemerdekaan media, menjadi bagian integral dari proses demokratisasi. Sejak Reformasi, Indonesia telah secara konsisten mengadakan pemilihan umum secara berkala. Meskipun ada kemajuan dalam memperkuat institusi demokrasi, masih terdapat tantangan seperti korupsi, ketidaksetaraan, dan isu-isu hak asasi manusia. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses politik dan semakin kuatnya peran media menjadi indikator positif.

Dalam keseluruhan, penerapan demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan positif seiring berjalannya waktu, meskipun terdapat kendala dan tantangan yang perlu diatasi. Perubahan politik dan kesadaran masyarakat akan hak-hak demokratis telah membentuk fondasi yang kuat untuk mengembangkan sistem demokrasi yang lebih matang di masa depan.

Tentu sebagai salah satu peserta dalam kegiatan LK III HMI, merasa bahwa materi yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Qodari, S.Psi., M.A sangat penting untuk dijadikan sebagai rujukan pengkajian karena hal tersebut dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dan juga peranan pemuda atau generasi muda muslim.

Kita ketahui bersama bahwa secara keseluruhan, sementara Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan dalam membangun demokrasi, perlu adanya kesadaran dan tindakan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang masih ada. Dengan menjaga semangat inklusivitas, transparansi, dan partisipasi aktif, Indonesia dapat terus memperkuat fondasi demokrasinya untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam kesempatan tersebut Kakanda Muhammad Qodari Beliau juga sangat antusias memberikan kritik, saran dan pendapat terhadap penerapan demokrasi di Indonesia begitupun di waktu bersamaan beliau pun memberikan motivasi dan nasehat, sehingga bagi kami hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama dalam menjaga dan membangun Demokrasi di Indonesia.

Ucapan terima kasih dan apresiasi kepada  Kakanda Muhammad Qodari selaku Direktur Eksekutif Indo Barometer (IB), walaupun ditengah kesibukannya masih bisa berkenaan hadir berdiskusi dan ini menjadi pengalaman berharga bagi kami selaku generasi muda muslim.

Oleh : Hadi