Ribuan buruh dari berbagai aliansi mulai memadati kawasan patung kuda Arjuna Wiwaha, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin siang (1/5). Para buruh ini datang untuk memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.
- Sindir BEM Nusantara yang Temui Wiranto, Rocky Gerung: Enggak Malu Pulang Bawa Amplop?
- Stop Bicara Pemekaran Dan Papua Merdeka Urusan Politik Biarlah Pemerintah Atau Negara Yang Pikirkan
- Ikuti TikTok Video Competition RMOL dan Dapatkan Jutaan Rupiah!
Baca Juga
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan, peringatan May Day juga dilakukan serentak di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Dalam aksi ini Partai Buruh mengusung enam tuntutan. Yaitu cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, Cabut Parliamentary Threshold 4 persen dan Presidential Threshold 20 persen, Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan.
Selanjutnya, segera Sahkan RUU PPRT dan tolak HOSTUM (Hapus OutSourcing, Tolak Upah
Murah), Tolak RUU Kesehatan, dan Pilih Capres 2024 yang Pro Buruh dan Kelas Pekerja.
"Outsourcing adalah sistem kerja seperti layaknya perbudakan modern. Sedangkan upah murah menyebabkan kemiskinan terstruktur dan sistematis," tegas Said Iqbal.
Khusus di Jakarta, setelah melakukan aksi di Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi (MK), para buruh akan mengikuti May Day Fiesta di Istora Senayan.
- Survei Terbaru Pilkada Keerom, Elektabilitas Kenius Kogoya-Nursalim Arrozy Kembali Unggul Jauh Dari Petahana
- Rombak Formasi, Golkar Rotasi 7 Anggota Komisi XIAnggota KomisinXI
- Kecam Cuitan Ferdinand Hutahaean, GAMKI Percayakan Proses Hukum pada Polri