Ketua majelis jaringan aktivis pro demokrasi (ProDem) Iwan Sumule kaget dengan pernyataan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wanas bahwa setoran ke Pemprov Papua setiap tahun berkisar 6-7 triliun.
- Puluhan Pengendara Kembali Terjaring Dalam Razia di Kota Jayapura
- Aksi KNPB 15 Agustus, Kabag Ops : Tidak ada long march Kami Lakukan Langkah Tegas
- Satuan TNI-Polri di Batas Negara Temukan Belasan Paket Ganja Tak Bertuan
Baca Juga
“Busyet, banyak bangat!” kata Iwan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/9).
Oleh karenanya, kata Iwan, hal yang wajar jika banyaknya jumlah setoran deviden Freeport ke Papua ini dikawal peruntukannya. Iwan berharap, uang deviden dari Freeport tak disalahgunakan, selain untuk kepentingan masyarakat Papua dan mensejahterakannya.
“Semoga bukan untuk main judi di kasino,” ujar dia.
Namun disisi lain, Iwan menyoroti kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe yang akhirnya membuka tabir bahwa Lukas diduga banyak menyelewengkan uang otonomi khusus (otsus) yang digelontorkan oleh pemerintah pusat.
“Papua yang diberikan kekhususan dipimpin oleh orang Papua asli, ternyata lebih parah dan tidak mampu membawa dan memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Papua. UU Otonomi Khusus mesti direvisi, terutama soal kepemimpinan, penggunaan dan pengelolaan dana otsus,” pungkas Iwan.
- Polres Boven Digoel Limpahkan Kasus Ancaman Memaksa Anak Melakukan Persetubuhan ke JPU Merauke
- DKPP Periksa KPU Mamberamo Raya Karena Tak Buka Kotak Suara Saat Rekapitulasi, Serta Satu Komisioner Caleg 2019
- Menjelang Nataru, Polres Boven Digoel Musnahkan Ribuan Liter Miras