Ketua majelis jaringan aktivis pro demokrasi (ProDem) Iwan Sumule kaget dengan pernyataan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wanas bahwa setoran ke Pemprov Papua setiap tahun berkisar 6-7 triliun.
- Buntut Panjang Kasus Korupsi 34 Miliar Oknum PNS Merauke, Dua Pegawai Bank Papua Ditetapkan Sebagai Tersangka
- Jika Merujuk Pada 303 ayat 3 KUHP Investasi Binary Option Merupakan Judi
- Ribuan Personil Gabungan Polri dan TNI Diterjunkan Untuk Amankan Massa Aksi 10 Mei
Baca Juga
“Busyet, banyak bangat!” kata Iwan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/9).
Oleh karenanya, kata Iwan, hal yang wajar jika banyaknya jumlah setoran deviden Freeport ke Papua ini dikawal peruntukannya. Iwan berharap, uang deviden dari Freeport tak disalahgunakan, selain untuk kepentingan masyarakat Papua dan mensejahterakannya.
“Semoga bukan untuk main judi di kasino,” ujar dia.
Namun disisi lain, Iwan menyoroti kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe yang akhirnya membuka tabir bahwa Lukas diduga banyak menyelewengkan uang otonomi khusus (otsus) yang digelontorkan oleh pemerintah pusat.
“Papua yang diberikan kekhususan dipimpin oleh orang Papua asli, ternyata lebih parah dan tidak mampu membawa dan memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Papua. UU Otonomi Khusus mesti direvisi, terutama soal kepemimpinan, penggunaan dan pengelolaan dana otsus,” pungkas Iwan.
- Gubernur Banten Arogan, Takut Temui Buruh, Malah Dilaporkan Ke Polda
- 5 Kendaraan Hasil Curanmor Berhasil di Amankan Masyarakat Boleh Langsung Mengecek ke Polres Merauke
- Polisi Berhasil Amankan 5 WNA Asal PNG Pembawa 21,9 Kg Ganja di Enggros