Pemuka Agama Papua Ingatkan Lukas Enembe tentang Tanggung Jawab pada Tuhan

Gubernur Papua Lukas Enembe (LE)/Net
Gubernur Papua Lukas Enembe (LE)/Net

Gubernur Papua Lukas Enembe (LE) diminta untuk bersedia memenuhi panggilan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi yang sedang dihadapinya.


Salah satu pihak yang turut mendorong agar Gubernur Lukas Enembe itu disampaikan oleh tokoh agama di Sinode GKI Sentani Papua, Pendeta Alberth Yoku. Dia, mengingatkan tentang adanya tanggung jawab seorang pemimpin kepada Tuhan dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.

"Siapa pun kita dari agama mana pun, seperti agama Kristen Protestan yang dianut oleh Gubernur Lukas Enembe kita diajarkan untuk takut pada Tuhan dalam menjalankan tanggung jawab dalam melayani masyarakat umum," ujar Alberth Yoku kepada wartawan, Minggu (25/9).

Menurut Alberth Yoku, hal ini diwujudkan dalam janji sumpah jabatan berdasarkan agama yang dianutnya di atas kitab suci.

"Berarti ada tangan Tuhan ikut menduduki sumpah jabatan tersebut," katanya.

Dalam melakukan tanggung jawab, Tuhan pasti tahu apa yang manusia perbuat dalam melakukan tugas jabatan. Untuk itu, sebagai umat beragama, harus patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di dalam pemerintahan berbangsa dan bernegara di NKRI

Karena itu, Alberth Yoku meminta Gubernur Papua bersedia memenuhi panggilan KPK, mengikuti koridor hukum yang berlaku dan sebagai seorang pejabat publik harus bersikap pro aktif dan bertanggung jawab atas perbuatan yang telah dilakukannya.

Sikap pro aktif dan kerja sama dengan pihak penegak hukum kata Alberth, adalah langkah menyelesaikan masalah. Hukum juga menjadi jalan pembuktian bahwa tuduhan yang sudah diketahui publik adalah tidak benar.

"Kalau pun benar, maka konsekuensinya juga harus dijalankan sebagai sikap bijak menjalankan tanggung jawab. Membuktikan diri di ruang pengadilan adalah pembuktian dari tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan," jelasnya.

Alberth Yoku menilai, bahwa hukum akan menempatkan setiap warga negara dalam posisi benar dan salah. Maka dari itu, tidak ada salahnya Gubernur Lukas maju dengan berani, nyatakan kebenaran dan kejujuran atas nama Tuhan.