Marak Tindak Kekerasan dan Asusila, Ikatan Keluarga Bugis Makassar Mendatangi Polres Boven Digoel

Bertempat di Mapolres Boven Digoel Jalan Kapten Piere Tendean kampung Sokanggo, distrik mandobo, kabupaten Boven Digoel telah diserahkan surat pernyataan sikap dari Ikatan Keluarga Bugis Makassar/Bumas (IKBM) Kabupaten Boven Digoel terkait kejadian tindakan kekerasan dan pemerkosaan terhadap pelajar SMP (Suku Bugis) berinisial SA (Perempuan) umur 13 tahun pelajar kelas VII SLTP Negri 1 Tanah Merah yang terjadi pada Sabtu, 06 November 2021 sekitar pukul 06.30 WIT bertempat dilingkungan SLTP Negeri 1 Tanah Merah, Sabtu (6/11). 


Adapun yang menerima surat yaitu Kompol Muhammad Mukabsi, S.Sos (Wakapolres Boven Digoel) dan yang menyerahkan surat yaitu Bapak Saparudin (Ketua II) Ikatan Keluarga Bugis Makassar (IKBM) serta diikuti oleh -+ 50 orang warga Bugis Makassar. 

Adapun isi surat pernyataan sikap sebaigai berikut :

1) Meminta kepada Aparat penegak hukum, dalam hal ini pihak Kepolisian untuk memproses dan menghukum pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku di wilayah NKRI. 

2) Meminta kepada Aparat Kepolisian untuk menutup segala bentuk penjualan minuman keras, baik pengecer maupun agen yang menjadi pangkal segala tindak kriminal yang terjadi di Kabupaten Boven Digoel. 

3) Meminta jaminan keamanan kepada Aparat Kepolisian untuk perlindungan Korban dan keluarganya

4) Meminta kepada penyelenggara pendidikan, khususnya SLTP Negeri 1 Tanah Merah untuk lebih memperhatikan keselamatan dan keamanan siswa-siswi mulai dari datang sekolah sampai dengan siswa-siswi meninggalkan sekolah

5) Meminta pihak sekolah dan pihak terkait, dalam hal ini perlindungan perempuan dan anak, untuk melakukan pendampingan kepada korban yang berstatus sebagai pelajar SLTP Negeri 1 Tanah Merah dalam hal pemulihan kesehatan fisik dan psikolog. 

Selaku guru di SLTP N 1 Tanah Merah yang juga warga Bumas H. Syawal,S.Pd telah berkomunikasi dengan pihak korban dan saksi terkait kronologi kejadian tindak kekerasan dan asusila yang dialami SA, dirinya menuturkan bahwa saksi melihat dari depan Aula sekolah berjarak kurang lebih 100 meter dari kantor guru, waktu itu SA sedang membaca jadwal pelajaran di depan ruangan kantor guru, tidak lama kemudian SA melihat pelaku datang mengampirinya, tetapi SA sama sekali tidak curiga kepada pelaku dan meneruskan membaca jadwal pelajaran, seketika itu pelaku langsung memeluk dan memukul SA kemudian menggendongnya pergi kebelakang sekolah lalu diperkosa.

H. Syawal juga mengatakan kondisi korban saat ini masih dalam trauma berat dan ketika melihat laki-laki nampak korban terlihat ketakutan. 

Sementara itu saat ditemui Reporter RMOL Papua Hamiraja selaku ketua IKBM/Bumas mengatakan bahwa aksi yang dilakukan adalah spontanitas warga masyarakat Bugis Makassar. 

"Saya selaku ketua kerukunan mempersilahkan untuk melakukan aksi dengan catatan dalam penyampaian aspirasi tidak anarki, " ucapnya. 

Hamiraja berharap semoga insiden kekerasan dan asusisila ini adalah terakhir terjadi khususnya yang menimpa warga Bumas dan umumnya masyarakat Boven Digoel. 

"Kiita dari warga Bumas meminta agar tuntutan ini segera ditindaklajuti dan diproses secepatnya oleh pihak Kepolisian, "pungkasnya.